Singaraja (Metrobali.com) – Tahun ini tercatat 18 gabungan kelompok tani ternak (gapoktan) di Buleleng mengikuti program sistem pertanian terintegrasi (Simantari). Masing-masing gapoktan tersebut mendapat suntikan modal usaha dari Pemrop Bali Rp 200 juta. Total dana yang diterima Buleleng Rp 1,6 milyar. Tahun 2010 yang lalu, Buleleng mengikutkan 12 gapoktan dengan alokasi dana Rp 1,2 milyar.

Koordinator pelaksanaan Simantri Buleleng AA Sagung Bulan seizin Kepala Dinas Pertanian Peternakan (Kadistanak) Putu Mertha Jiwa di ruang kerjanya, Senin (11/7) kemarin mengatakan, gapoktan yang mendapat dana tahun ini tersebar di sembilan kecamatan.

Saat ini peserta Simantri di Buleleng sudah berjalan dengan kegiatan pembangunan kandang koloni, pembangunan rumah kompos, jaringan instalasi biogas, maupun kegiatan fisik lainya. Pembangunan sarana fisiknya sudah ada yang rampung 100 persen.

“Sesuai dengan ketentuan, dana ini langsung masuk ke rekening kelompok. Sebelum dicairkan pengurus gapoktan harus mengajukan permohonan pencairan yang dilengkapi dengan rencana anggaran biaya (RAB),” katanya.

Menurutnya, sejauh ini pengurus gapoktan tidak mengalami kendala yang berarti kendatipun mereka harus melengkapi dokumen administrasi. Hal ini karena masing-masing gapoktan ini didampingi oleh petugas pendamping. Petugas inilah yang membantu gapoktan dalam melengkapi administrasi termasuk dalam pelaksanaan Simantri.

“Sejauh ini belum ada masalah dan ini berkat keseriusan peserta termasuk upaya dari tim pembina sehingga Simantari di Buleleng sudah berjalan,” jelasnya.

Di sisi lain Mertha Jiwa mengatakan, peserta Simantri kali ini dipastikan akan bertambah. Hal ini menyusul disetujuinya usulan peserta Simantri tambahan yang mana alokasi dananya melalui anggaran perubahan. Hanya, jumlah tambahan gapoktan yang didanai sedang dibahas.

“Berkat keberhasilan Simantari tahun-tahun yang lalu tahun ini kita memperoleh tambahan Simantari melalui anggaran perubahan. Dengan tambahan ini makin banyak gapoktan bisa ikut Simantari,” jelasnya