Denpasar (Metrobali.com) –

Tepat satu tahun lalu, Sandrina Malakiano merilis sebuah buku photo-biography dengan tajuk “I Am Sandrina Malakiano, 5o what?” yang melibatkan 10 fotografer: Penny Lane, Rio Motret, Martha Suherman, Gung Ama, Rio Helmi, Nicoline Patricia Malina, Roy Genggam, Christina Arum (tandem dengan Wibi Satya), dr Tompi – serta pelukis, Casper. Dengan 10 tema berbeda, dan dalam keahliannya masing-masing, mereka berhasil mengabadikan karakter Sandrina yang berbeda-beda.

Sandrina menyelenggarakan “I am Sandrina Malakiano, What’s Next: Diskusi Buku, Pameran Foto dan Workshop Fotografi” sebagai ajang penggalangan dana untuk membantu seorang sahabat dalam proses pemulihannya. Acara ini diadakan pada 20 November 2022 hingga 24 November 2022, di Kopi Bali House, Sanur – dengan workshop yang menghadirkan teman-teman yang bergelut di dalam dunia fotografi dan film, masing-masing di hari yang berbeda. Karya foto dan lukisan pada buku ini juga turut serta dihadirkan dan dipajang di galeri Kopi Bali House. Begitu pula 2 kostum yang digunakan dalam pemotretan bawah air yang sangat menantang dan satu kostum tradisional Armenia abad ke-19 yang didatangkan dari Museum Lusik Aguletsi, Armenia.

Gung Ama membuka hari pertama dengan workshopnya “Olah Rasa Teknologi Fotografi Modern Abad ke-19”, Ayu Pamungkas pada hari kedua dengan workshopnya “Mengembangkan Ide Cerita Melalui Sudut Pandang Sutradara “Wanita”, Zakaria “Ayyiex” Falgunadi pada hari ketiga dengan workshopnya “Sharing Session: 12 Tahun Memotret Panggung Musik”, Martha Suherman pada hari ke-empat dengan workshopnya “Underwater Photography”, Roy Genggam menutup serangkaian acara pameran di hari terakhir dengan workshopnya “Commercial and Portraiture Photography”.

Setelah workshop selesai setiap harinya, ada acara live music yang akan menampilkan Made Mawut, Soulfood, Dialog Dini Hari, dan Gede Robi yang terbuka untuk umum.

“Acara ini merupakan kolaborasi yang melibatkan banyak pihak. Para pengisi materi workshop (tiga dari Bali dan dua dari Jakarta), Yayasan Bali Wariga, para musisi/band yang tampil sepanjang lima hari, Antida Music Studio yang menyediakan sound system, Epi Production yang mengelola acara, Kopi Bali House yang menyediakan tempat, Hotel Maya Sanur yang menyediakan akomodasi dan para sahabat yang memberikan dukungan dalam berbagai bentuk. Jadi benar-benar dari sahabat untuk sahabat. Tanpa mereka semua, tidak mungkin acara ini bisa terselenggara,” kata Sandrina.

Acara ini ditutup pada tanggal 24 November 2022, pada hari ulang tahun Sandrina Malakiano yang ke-51. Setelah setahun lalu merilis buku photo-biography nya itu, Sandrina melangkah menyambut perjalanannya yang baru bersama teman-teman seniman dan musisi tercinta, menuju kebersamaan yang tak terhingga, saling mengayomi, saling berbagi, dan terus berkarya.

Jadi, what’s next? Tahun 2023 Sandrina berencana untuk membuat buku berikutnya, tapi kali ini dengan Sandrina yang berada di belakang kamera. (hd)