Denpasar (Metrobali.com)-

Membuat banten suatu keharusan bagi kaum perempuan Hindu. Namun seiring perkembangan jaman masih banyak perempuan yang belum dapat membuat banten sesuai sastra agama. Bahkan kebanyakan kaum perempuan dalam membuat banten masih menggunakan kebiasaan ”mulo keto”. (memang begitu). Untuk menghilangkan pamahaman tersebut PKK Kota Denpasar secara rutin melaksanakan pelatihan membuat banten.

Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. IA Selly D. Mantra didampingi Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. Kerti Rai Iswara saat ditemui disela-sela pelatihan membuat banten tumpeng solas di Kantor Camat Denpasar Barat, Sabtu (27/8) mengatakan.
pelatihan ini untuk meningkatkan keterampilan ibu-ibu dalam pemahaman ajaran agama melalui membuat banten. Mengingat setiap banten mempunyai makna dan fungsi.

“Melalui pelatihan ini kita harapkan masyarakat khususnya ibu-ibu betul-betul memahami arti dari bebantenan itu,” ujar Ny. Selly Seraya menambahkan pelatihan yang dilaksanakan kali ini juga melibatkan generasi muda melalui perwakilan sekaa teruna. Sekaa teruna yang merupakan generasi penerus diharapkan memahami secara benar makna dari bebantenan. Pelatihan membuat banten yang rutin dilaksanakan ini untuk melastarikan budaya Bali dan mendukung Kota Denpasar berwawasan budaya.
Camat Denpasar Barat IB Alit Wiradana dalam sambutannya mengatakan pelatihan membuat banten sebagai salah satu cara untuk melestarikan adat, budaya dan mengajegkan Bali serta mendukung visi dan misi Pemerintah Kota Denpasar mewujudkan Denpasar kota kreatif berbasis budaya unggulan. Terlebih lagi di jaman globalisasi sekarang ini peletarian budaya termasuk membuat banten harus terus dilaksanakan dengan melibatkan generasi muda. Sehingga generasi muda sebagai penerus nantinya bisa mengajegkan dan melestarikan budaya yang telah ada.
Ida Bagus Sudarsana dari Yayasan Dharma Acarya ditemui disela-sela pelatihan mengatakan, pelatihan ini sangat penting bagi ibu-ibu PKK khususnya generasi muda, mengingat dalam pelatihan ini akan diberikan materi pembuatan banten secara rinci. Dengan demikian diharapkan dalam pembuatan banten benar-benar sesuai dengan sastra agama. Sehingga diharapkan para peserta dapat mengetahui makna bebantenan secara benar. Lebih lanjut Ida Bagus sudarsana menambahkan pelatihan ini juga sebagai ajang pelestarian budaya dan adat Bali. Dalam kesempatan tersebut IB Sudarsana memuji Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. IA Selly D. Mantra melalui program PKK Kota Denpasar yang terus gencar melaksankan pelatihan membuat banten yang merupakan salah satu untuk memperhankan adat dan budaya Bali.
Salah seorang peserta dari Br. Catur Panca Ni Luh Wati mengatakan bahwa dirinya sangat senang mendapat pelatihan membuat banten sehingga kedepannya bisa membuat banten sesuai dengan ketentuan sastra agama. Disamping itu Ni Luh Wati mengkui perhatian Pemerintah Kota Denpasar sangat tinggi dalam meningkatkan kesejateraan masyarakatnya. Hal ini dibuktikan berbagai pelatihan telah diberikan Pemkot Denpasar untuk meningkatkan keterampilan sehingga dapat membantu ekonomi keluarga. Selain pelatihan membuat banten menurut Ni Luh Wati, juga telah diberikan pelatihan membuat dupa, kue, tata rias dan keterampilan penting lainnya, sehingga keterampilan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mencari nafkah.

Pelatihan membuat banten yang diikuti ratusan peserta dari perwakilan ibu-ibu PKK se- Kecamatan Denpasar Barat dan sekaa taruna dihadiri Camat Denpasar Barat IB Alit Wiradana.(Gst)