salah seorang pengecer gas  elpiji keliling

Jembrana (Metrobali.com)-

Kenaikan harga gas elpiji ukuran 12 kg memicu sejumlah warga beralih ke gas elpiji 3 kg. Bahkan sejumlah pengecer mengaku kesulitan menjual gas elpiji 12 kg.

Pantauan Kamis (8/1), harga gas elpiji 12 kg disejumlah pengecer dijual bervariasi, dari Rp.135 ribu hingga Rp.145 ribu pertabung, dari harga semula kisaran 116, sampai Rp.120 ribu. Rp.Sementara harga gas elpiji 3 kg di tingkat pengecer seperti warung hanya kisaran Rp.18 ribu hingga Rp.20 ribu.

Perbandingan harga cukup jauh ini memicu sejumlah pelaku ekonomi beralih menggunakan gas elpiji 3 kg. Seperti pengakuan salah seorang penjual nasi diseputaran Kelurahan Loloan Timur Kecamatan Jembrana, Ana (38).

Ia yang semula menggunakan gasl elpiji 12 kg dengan harga beli eceran pertabung Rp.118 ribu langsung diterima di tempat, karena mahal hingga Rp.148 ribu pertabung, kini beralih ke gas elpiji 3 kg. Selain mudah dicari, kata Ana, juga murah.

Sementara Dewi (35), salah seorang pengecer gas elpiji mengatakan sejak harga elpiji 12 kg naik, sejumlah warga beralih ke elpiji 3 kg. Ia yang seharinya mengaku bisa menjual 10 tabung gas elpiji 3 kg, kini bisa menjual 18 tabung. “Tiga hari sekali saya dapat kiriman 20 tabung, biasanya habis dalam dua hari, tapi sekarang hanya sehari sudah habis” ujarnya, Kamis (8/1).

Sementara Pande (40), salah seorang agen gas elpiji mengatakan sejak harga gas elpiji 12 kg mengalami kenaikan, permintaan akan elpiji 3 kg mengalami peningkatan hingga 50 persen. Pasalnya dari 560 gas elpiji yang didatangkan, habis dalam sehari. “Sebelumnya biasanya ada saja sisanya 10 sampai 15 tabung 3 kg, sekarang ludes” pungkasnya. MT-MB

activate javascript