Jembrana (Metrobali.com)

Guna menyelamatkan lontar Bali khususnya di Kabupaten Jembrana yang merupakan aset budaya leluhur Bali itu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jembrana mengadakan Konservasi Lontar. Sejumlah lontar ada dalam kondisi rusak sehingga memerlukan perawatan atau dikonservasi.

Kegiatan Konservasi Lontar yang diadakan di Puri Rai, Desa Dangin Tukadaya, Kecamatan Jembrana, Senin (23/3) dihadiri langsung Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna.

Turut hadir Asisten 2 Setda Kabupaten Jembrana I Gusti Ngurah Sumber Wijaya, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Ida Ayu Made Dharma Yanti Putra dan Plt Camat Jembrana I Wayan Putra Mahardika.

Dalam kesempatannya tersebut, Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna mengatakan bahwa lontar adalah sebagai salah satu sumber ilmu pengetahuan yang harus dilestarikan melalui konservasi, indentifikasi dan digitalisasi. “Melalui program konservasi, indentifikasi dan digitalisasi kelestarian Lontar itu harus dilakukan oleh orang-orang yang benar-benar mengerti cara merawat dan membersihkan lontar dengan baik,”ujar Wabup Patriana Krisna

Selain itu Patriana Krisna juga berharap Nantinya lontar-lontar yang ada perlu dilakukan penyelamatan warisan leluhur supaya tidak rusak disalin dengan cara digitalisasi melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan. perlu dilakukan penyelamatan warisan leluhur supaya tidak rusak. lontar-lontar yang asli itu juga perlu digitalisasikan. “Saya harapkan kepada masyarakat yang masih memiliki lontar agar pemerintah daerah melalui dinas perpustakaan dan kearsipan untuk melakukan digitalisasi supaya kedepannya anak cucu dapat mempelajari serta mengetahui lebih dalam pada lontar-lontar tersebut,”harap Wabup Patriana Krisna

Selaku Koordinator Penyuluh Jembrana I Putu Wahyu Wirayuda menjelaskan bahwa lontar itu masih sangat banyak berada di pemilik atau keturunan pembuat lontar warga Jembrana.
Dimana masih tersimpan, namun, perlu dilakukan konservasi untuk menghindarkan dari kerusakan dan juga dilakukan perawatan untuk menjaga kearifan budaya Bali. “Program ini untuk melestarikan naskah kuno atau lontar yang ada di Jembrana, sehingga dapat berguna bagi generasi muda Jembrana kedepannya,” ujarnya.

Putu Wahyu Wirayuda juga berharap kepada pemerintah daerah supaya kedepannya meningkatkan penganggaran untuk pembelian alat-alat digitalisasi dan serta pencanangan pembangunan museum. “Harapan kami besar ialah bagaimana nantinya museum banten dan lontar yang akan dicanangkan pemerintah Kabupaten Jembrana ini sukses dan berhasil dalam rangka penyelamatan lontar dan sebagai pusat edukasi masyarakat tentang penyelamatan dan bagaimana cara menulis lontar serta membaca lontar,”kata Putu Wahyu Wirayuda. (Humas Pemkab Jembrana)