euis saedah

Jakarta (Metrobali.com)-

Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian mengusung program pengembangan industri kerajinan, antara lain mengamankan jaminan pasokan bahan baku kayu.

“Kami juga ingin memperbaiki mutu, desain dan diversifikasi produk dengan perkuatan dan pemanfaatan Unit Pendampingan Langsung (UPL) IKM,” kata Dirjen IKM Kemenperin Euis Saedah melalui siaran pers di Jakarta, Kamis (4/6).

Selain kayu, lanjut Euis, bahan baku yang akan diamankan pasokannya adalah rotan, logam, bambu, pandan, mendong dan benang.

Pihaknya juga intensif mengembangkan kemasan siap pakai untuk produk kerajinan dan modernisasi mesin dan peralatan serta proses produksi.

Diketahui, jumlah IKM kerajinan anyaman mencapai 933.389 unit usaha dengan tenaga kerja sebanyak 1,87 juta orang dan nilai ekspor mencapai 59,48 juta dollar AS.

IKM kerajinan kayu sebanyak 42.302 unit usaha dengan tenaga kerja sebanyak 124.976 orang dan nilai ekspor mencapai 120,04 juta dollar AS.

Sementara itu, jumlah IKM gerabah & keramik hias sebanyak 34.698 unit usaha dengan tenaga kerja sebanyak 150.273 orang dan nilai ekspor mencapai 38,11 juta dollar AS.

IKM batu mulia & perhiasan tercatat 40.774 unit usaha yang menyerap tenaga kerja 114.628 orang dan nilai ekspor mencapai 78,93 juta dollar AS. AN-MB