Gus Sukarta Sosialisasikan 4 Konsensus Kebangsaan kepada Pelajar di KlungkungKlungkung (Metrobali.com)-

Pemahaman masyarakat tentang konsensus kebangsaan dianggap telah banyak memudar. Globalisasi sering menjadi ancaman apabila tidak disikapi dengan bijak. Padahal, cita-cita menjadi bangsa yang besar sangat tergantung pada pemahaman dan aktualisasi terhadap nilai-nilai kebangsaan.

Untuk membumikan empat konsensus kebangsaan (UUD 1945, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI), sosialisasi tak henti-henti dilakukan. Hal itu disadari oleh anggota DPR RI dari Partai Gerindra, yaitu Ida Bagus Putu Sukarta atau biasa disapa Gus Sukarta.

Menurut mantan Wakil Ketua DPRD Bali ini, hal ini menjadi tanggung jawab bersama. dirinya selaku wakil rakyat bersama masyarakat. Karena itu Gus Sukarta melakukan sosialiasi dan bertatap muka dengan sejumlah pelajar di Kabupaten Klungkung, Kamis (3/9). Kedatangan Gus Sukarta yang didampingi oleh ketua DPRD Klungkung, I Wayan Baru, S.Sos., disambut antusias oleh keluarga besar SMP PGRI Semarapura, Klungkung.

Sosialisasi yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada pelajar itu diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Menurut Gus Sukarta, materi pendidikan yang diberikan sekolah formal tentu sudah diupayakan secara maksimal oleh guru sebagai pendidik. Sebagai anggota dewan dirinya merasa perlu memantau langsung sekaligus bercengkrama dengan para siswa.

Gus Sukarta menekankan bahwa pelajar mempunyai tanggung jawab sosial yang besar mengingat nasib bangsa Indonesia akan berada di tangan orang-orang terdidik seperti mereka. Sekolah sebagai agen sosial juga diharapkan dapat menjaga iklim kesadaran sosial tersebut.

Nilai-nilai dalam empat konsensus kebangsaan perlu diaktualisasikan seraya mempertahankan kearifan lokal. Dengan demikian, menurut Gus Sukarta juga anggota MPR RI,  kebudayaan daerah akan selaras dengan kepentingan pembangunan nasional.

Selain memaparkan empat konsensus kebangsaan, Gus Sukarta juga ingin lebih dekat dengan semua kalangan masyarakat, termasuk pelajar SMP. Dengan berinteraksi langsung seperti itu, Gus Sukarta berharap dapat melihat langsung wajah pendidikan serta akar permasalahannya. Masukan-masukan yang diperoleh di lapangan itu kemudian akan diteruskan dalam forum-forum dewan.

Pada kesempatan tersebut, Gus Sukarta juga menjelaskan kepada para siswa SMP PGRI Semarapura terkait beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP). Pihaknya, siap menjadi fasilitator agar siswa di SMP PGRI Semarapura mendapat beasiswa tersebut. Karena itu dia meminta pihak sekolah untuk mendata semua siswa yang layak diberikan beasiswa. Terlebih lagi, sekolah yang dikunjunginya mayoritas siswa-siswinya adalah anak dari panti asuhan. Dengan adanya beasiswa seperti itu, menurutnya semua masyarakat akan mendapatkan hak konstitusional atas pendidikan. SIA-MB