Foto: Anggota Badan Sosialisasi MPR RI AA Bagus Adhi Mahendra Putra, M.H., M.Kn., (Amatra) melaksanakan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Kampus Undiksha Singajara, Kabupaten Buleleng, Bali pada Senin 6 Maret 2023.

Buleleng (Metrobali.com)-

Anggota Badan Sosialisasi MPR RI AA Bagus Adhi Mahendra Putra, M.H., M.Kn., (Amatra) terus hadir turun di tengah-tengah masyarakat untuk membumikan dan mensosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan serta dalam upaya juga memperkuat dan mempertebal wawasan kebangsaan.

Kali ini Sosialisasi Empat Pilar dengan tema Substansi Nilai Empat Pilar Kebangsaan Sebagai Moral Politik Indonesi” diberikan kepada para mahasiswa di Kampus Undiksha Singajara, Kabupaten Buleleng, Bali pada Senin 6 Maret 2023.

Empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yang disosialisasikan yaitu, Pancasila sebagai Dasar Ideologi Negara, UUD Tahun 1945 sebagai konstitusi negara serta ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara, dan Bhinneka tunggal Ika sebagai semboyan negara.

Dalam kesempatan ini wakil rakyat yang akrab disapa Gus Adhi ini menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam Empat Pilar MPR RI atau Empat Pilar Kebangsaan ini kepada para mahasiswa, para generasi muda yang akan menjadi penerus pemimpin bangsa ini ke depan.

Di awal paparannya Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali ini menyinggung mengenai bagaimana eksistensi pemuda, jumlah pemuda yang begitu besar dengan berbagai keunggulannya seperti kreatif dan inovatif, punya semangat juang tinggi, kepandaian, dan idealisme. Dengan begitu diharapkan pula generasi muda mampu mengimplementasikan nilai-nilai empat pilar ini salah satunya dengan melek politik dan tidak apatis dengan politik.

Dalam konteks kehidupan kampus, Gus Adhi menekankan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai awal pencetak kaderisasi politik  yakni melalui pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakata. Harapannya tercipta SDM yang unggul merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yakni berketuhanan dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kebinekaan global, gotong royong dan kreatif

Anggota DPR RI dua periode ini lantas mengingatkan kembali peran pemuda sebagai Agent of Change atau Agen Perubahan. Karateristik Agent of Change yakni visi yang jernih dan kegigihan mencapai target, bersikap kritis dan analitis, membangun hubungan yang kuat dengan membangun kepercayaan, penuh inovatif dengan metode thinking out of the box, ide-ide segar dan pemikiran-pemikiran kreatif, sarat akan pengetahuan alias melek teknologi.

“Apa yang harus dilakukan pemuda sebagai Agent of Change? Harus memiliki ilmu pengetahuan dan penguasaan teknologi, memiliki karakter yang baik, peran dan partisipasi pemuda dalam politik,” terang wakil rakyat berhati mulia, gemar berbagi dan dikenal dengan spirit perjuangan “Amanah, Merakyat, Peduli” (AMP) dan “Kita Tidak Sedarah Tapi Kita Searah” ini.

Dalam kesempatan ini Gus Adhi sekaligus memberikan pendidikan politik kepada para mahasiswa ini. Politisi Golkar asal Kerobokan, Badung ini mengungkan partai politik atau parpol memiliki peran vital dalam demokrasi di Indonesia. Peran parpol yakni pertama, partai politik sebagai salah satu pilar demokrasi. Kedua, partai politikmengemban fungsi penting, antara lain rekruitmen politik, pendidikan politik, kaderisasi, kandidasi, komunikasi politik, agregasi dan artikulasi kepentingan.

Ketiga, partai politik sebagai pensuplai kader terbaik di legislatif & eksekutif (rekruitmen). Keempat, kelembagaan partai politik yang kuat akan dapat mendorong terciptanya pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya. Kelima, mengembangkan kapasitas bersaing dalam pemilu, & berkontribusi secara kreatif dalam perdebatan kebijakan publik.

Lebih lanjut dikatakan pengembangan literasi politik dilakukan dengan meningkatkan sosialisasi, mendorong peningkatan partisipasi politik, meningkatkan pemahaman kontek politik positif , mendorong  peningkatan  pemantauan perkembangan  situasi politik serta mendorong  lebih  massif kepada  pemilih pemula  melalui berbagai  platform digital dan  media cetak.

Fungsi strategis partai politik yakni memberikan pendidikan politik bagi anggota dan  masyarakat agar sadar akan hak  dan kewajibannya dalam kehidupan  bernegara, terciptanya iklim yg kondusif  bagi persatuan dan kesatuan  bangsa Indonesia untuk  kesejahteraan masyarakat.

Partai politik juga sebagai sarana penyerap penghimpun dan penyalur aspirasi politik masyarakat dalam merusmuskan dan menetapkan kebijakan negara, meningkatkan partisipasi politik warga negara hingga rekrutmen politik dalam proses  pengisian jabatan politik melalui  mekanisme demokrasi dengan  memperhatikan kesetaraan.

Partai politik juga berperan vital dalam mewujudkan visi dan misi bernegara berdasarkan Pancasila, UUD NRI 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI yakni menjadi bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Lalu melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Partai politik juga harus mampu melakukan kaderisasi untuk melahirkan calon-calon pemimpin yang baik yang akan mengisi lembaga legislatif maupun eksekutif. Gus Adhi lantas menekankan pentingnya keberadaan wakil rakyat atau legislator di DPRD RI hingga DPRD Provinsi dan DPRD Kabupataen/Kota sebagai penyambung lidah rakyat yang memperjuangkan kepentingan dan aspirasi rakyat.

“Konsep DPR berkaitan erat dengan Parle yang berarti berbicara (to speak).  “Jadi Anggota DPR adalah juru bicara rakyat yang menyuarakan aspirasi, kepentingan, dan pendapat rakyat utk menjadi materi kebijakan agar tepat untuk kepentingan kesejahteraan rakyat yang aspirasinya diwakili,” pungkas Gus Adhi memberikan pemahaman kepada para mahasiswa peserta sosialiasi Empat Pilar ini. (wid)