Jembrana (Metrobali.com)

 

Akses jembatan di Banjar Sekar Kejula Kelod, Desa Yeh Embang Kauh, Kecamatan Mendoyo, hingga kini belum tersentuh perbaikan.

 

Jembatan vital penghubung antar desa ini putus berbarengan dengan terjadinya banjir bandang Sungai Biluk Poh, Kelurahan Tegalcangkring pada tanggal 7 Oktober 2022 lalu.

 

Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahaan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana, I Wayan Sudiarta mengatakan perbaikan jembatan akan dilakukan tahun ini. Dan sekarang masih dalam proses tender.

 

Perbaikan jembatan tersebut menurutnya akan menggunakan anggaran yang bersumber dari BKK Provinsi Bali tahun 2023 senilai Rp.5 miliar. “Nanti, jembatannya dibangun dengan panjang 40 meter dan lebar sekitar 3 meter,” ujar Sudiarta, Rabu (15/3/2023).

 

Selain jembatan di Sekar Kejula Kelod sambungnya, perbaikan juga akan dilakukan terhadap tiga jembatan lainnya. Diantaranya jembatan di Jalan Nusa Ceningan di Desa Batuagung. Jembatan ini menghubungkan Desa Batuagung dengan Kelurahan Dauhwaru dan Desa Dangintukadaya.

 

Perbaikan juga akan dilakukan terhadap dua jembatan kecil dan dua jembatan besar. Kedua jembatan kecil itu adalah jembatan yang ada di Desa Yehembang dan di Desa Air Kuning. “Untuk anggaran perbaikan semuanya menggunakan BKK Provinsi Bali” tandasnya.

 

Tahun ini kata dia, Pemkab Jembrana melalui Dinas PUPRPKP juga melakukan perbaikan ruas jalan raya. Dan perbaikan jalan saat ini sedang berlangsung. (Komang Tole)