Jimbaran (Metrobali.com)-

Gubernur Bali, Made Mangku Pastika menghadiri upacara peringatan 10 tahun tragedi Bom Bali di GWK Cultural Park , Jimbaran, Badung, Jumat (12/10). Acara ini dihadiri pula oleh PM Australia, Julia Gillard , Mantan Perdana Menteri Australia Jhon Howard, Menlu RI Marty M Natalegawa, Menlu Australia, Menteri Kesehatan RI Dr. Nafsiah Mboi, Pemimpin Oposisi Australia Tony  Abbort, para Duta Besar Negara asal korban, Wakil Bupati Badung I Ketut Sudikerta, Keluarga dan para sahabat korban Bom Bali I serta masyarakat dan wisatawan asing.

Dalam sambutannya Gubernur Pastika mengajak masyarakat khususnya para keluarga korban untuk memaafkan tindakan para teroris. ” Saya sangat mengerti bagaimana kepedihan dan rasa kehilangan yang dialami keluarga korban yang ditinggalkan, namun seiring perjalanan waktu menjadikan kita semua diberikan kekuatan untuk menghadapinya,” kata Gubernur Pastika, yang 10 tahun yang lalu terlibat secara langsung menjabat sebagai ketua Tim Investigasi Tragedi Bom Bali.  Mungkin tidak mudah untuk melupakan, tapi marilah kita sama secara tulus untuk memaafkan apa yang telah mereka perbuat.

Masih menurut Gubernur, tragedi Bom Bali mengajarkan banyak hal kepada umat manusia, salah satu nya adalah kerjasama yang dilakukan dalam membantu para korban. “Tanpa mengenal suku, ras, agama, bangsa, kita semua bahu membahu saling tolong menolong dengan tulus dan tanpa prasangka melewati bencana ini”, demikian imbuhnya.

Suasana haru meliputi yang hadir ketika seorang anak korban tragedi tersebut, Made Bagus Arya Dana, membacakan puisi berjudul Letter for Daddy . Gubernur  terlihat menitikkan air mata demikian pula dengan para pejabat dan undangan lainnya. Acara ditutup dengan pembacaan doa yang melibatkan 6 pemimpin agama di Indonesia dan peletakan karangan bunga oleh pejabat yang hadir. BOB-MB