Bangli (Metrobali.com)-

Gubernur  Bali Made mangku Pastika meminta para siswa yang belajar di Yayasan Pesraman Gurukula untuk memiliki sikap mandiri. Hal ini disampaikannya pada saat meninjau langsung keadaan sekolah yang juga merupakan pesraman bagi para siswanya, Minggu (14/7).
Menurut Gubernur lahan luas yang dimiliki sekolah tersebut harusnya dapat dimanfaatkan oleh para siswa untuk mengembangkan pertanian, yang pada akhirnya dapat memenuhi kebutuhan pangan para siswa.
“Dulu yang saya tahu, para siswa disini memelihara sapi untuk dikonsumsi susunya. Harusnya menurut saya bisa terus seperti itu.  Dengan halaman yang luas para siswa bisa menanam cabai, tomat, terong , hasilnya bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan para siswa yang tinggal di asrama, jadi para siswa bisa mengembangkan sikap mandiri di boarding school” demikian ujarnya.
Berdiri di atas lahan kurang lebih 13 hektar,yayasan pendidikan ini membuka jenjang pendidikan dari play group, taman kanak-kanak , SMP dan SMA. Untuk tingkat SMP dan SMA para siswa mengikuti model pendidikan dengan tinggal di dalam asrama.

Kepala Sekolah SMP Guru Kula yang mendampingi Gubernur Pastika menyampaikan bahwa yayasan pendidikan ini memiliki sekitar 90 orang siswa di mana tidak memungut sepeserpun biaya dari para siswanya. Untuk biaya operasional , yayasan ini tergantung dari bantuan Dinas Sosial Provinsi dan para donatur. “Para siswa berasal dari berbagai daerah di pulau Bali, bahkan ada yang berasal dari luar Bali, seperti dari Toraja, “ demikian ujarnya.

Dalam kesempatan itu Gubernur juga menyesalkan berita yang dilansir media mengenai tindakan Pemkab Bangli yang menarik 16 pengajar yang diperbantukan di sekolah tersebut. “Seharusnya masalah pendidikan tidak dibawa ke politik,” tegas Gubernur.

Pada kesemnpatan itu Gubernur memberikan sumbangan berupa seragam sekolah , alat-alat tulis untuk seluruh para siswa dalam menyambut tahun ajaran baru dan beras sebanyak 1 ton yang dapat digunakan untuk keperluan konsumsi bagi para penghuni asrama. DP-MB