Denpasar (Metrobali.com)-

Bagi Gubernur Bali Made Mangku Pastika, kedekatannya dengan insan pers bukanlah hal baru. Sekitar tahun 1984 silam, Mangku Pastika yang merintis karier di Kesatuan Polri tak asing dengan kalangan jurnalis. Kala itu, dia menjadi salah satu jajaran Tim Khusus Anti Bandit di Polda Metro Jaya. “Ruangan saya jadi tempat ngumpul wartawan karena memang jadi sumber berita,” ujarnya bercerita di hadapan para Pimpinan Redaksi se-Indonesia yang diundang dalam jamuan makan malam di Halaman Gedung Jayasabha, Rabu (12/6) petang.

Bahkan, secara khusus Gubernur Mangku Pastika mengulas tentang pentingnya peran media. Media itu, sebutnya, merupakan pilar utama demokrasi yang sedang berkembang di negeri ini. “Pers bisa membuat seseorang menjadi pahlawan dan sebaliknya menjadi pengkhianat, itulah kekuatan media,” imbuhnya. Karena itu, Gubernur berharap ke depannya kebebasan pers tumbuh secara lebih bertanggung jawab.

Dalam kesempatan itu, Mangku Pastika mengapresiasi pertemuan Pimred yang digelar di Bali. “Semoga getaran spiritual bisa memberi inspirasi bagi peserta pertemuan untuk menjadikan pers sebagai pilar utama demokrasi, menegakkan kebenaran dan keadilan serta memperjuangkan mereka yang tertindas,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Forum Pimpinan Redaksi Wahyu Muryadi mengucapkan terima kasih sambutan hangat Gubernur Mangku Pastika. Dia menjelaskan, Forum Pimred merupakan organisasi yang masih sangat muda yang baru terbentuk 18 Juli 2012 lalu. Wahyu menyebut pertemuan di Bali ini sebagai sebuah perhelatan yang besar dan dahsyat. “Karena baru kali ini Pimred bisa berkumpul atas inisiatif sendiri,” ujarnya. Menurutnya, forum ini dibentuk dengan niat luhur untuk menjadikan Indonesia menjadi lebih baik dan perkasa. Pertemuan akan digelar selama dua hari, dari tanggal 13 hingga 14 Juni 2013. DP-MB