Mahasabha II Paiketan arya Kanuruhan

Karangasem  (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Made Mangku Pastika, berharap mahasabha-mahasabha yang dilakukan oleh paiketan pasemetonan yang ada di Bali  dapat memberikan tuntunan kearah positif pada masyarakat Hindu khususnya masyarakat di masing-masing pasemetonan.   Pastika juga menyampaikan bahwa masyarakat Hindu harus mengetahui masing-masing swadarmanya, agar hubungan dengan leluhur bisa terjaga dengan baik. Demikian sambutan Gubernur Pastika yang dibacakan oleh Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta dalam acara Mahasabha II Pratisentana Sira Arya Kanuruhan di Wantilan Kesari Warmadewa Pura Besakih-Karangasem, (26/04).

 Pastika juga menyampaikan bahwa paruman mahasabha seperti ini sangat baik untuk dilaksanakan serta di ajegkan. Dimana generasi muda saat ini maupun yang akan datang tidak kebingungan dalam mencari leluhurnya, selain itu dengan mahasabha seperti ini sejarah pasemetonan dapat terus diturunkan sehingga hubungan antar semeton bisa terjalin dengan harmonis. Selain itu, Pastika juga berharap agar pasemetonan yang ada di Bali tidak saling mengkotak-kotakan dirinya, melainkan harus saling “segilik seguluk selulung sebayantaka sapanaya”.

 Lebih lanjut Wagub Sudikerta menambahkan bahwa mahasabha II Pratisentana Sira Arya Kanuruhan ini diharapkan dapat melahirkan suatu organisasi pasemetonan yang baik dalam meningkatkan paiketan antar semeton. Selain itu, ia juga berharap momentum ini menjadi ajang evaluasi program kerja yang telah dilaksanakan agar dapat ditingkatkan dalam kepengurusan baru selanjutnya. “Tentu diharapkan mampu melahirkan organisasi yang baik serta menjadi ajang untuk mengevaluasi program yang telah dijalankan agar menjadi lebih baik”, ujarnya pada membuka secara resmi acara mahasabha tersebut.

 Senada dengan Wagub Sudikerta, Ketua Umum Partisentana Sira Arya Kanuruhan Wayan Gredeg, menyampaikan bahwa Mahasabha II ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja dari organisasi pasemetonan dengan cara pemilihan pengurus baru yang akan dilakukan hari ini. Selain itu, ia juga berharap agar paiketan pasemetonan Sira Arya Kanuruhan dapat terus terjalin dengan harmonis dan sesuai dengan amat dari Bapak Gubernur Bali, yang menuntun umat Hindu kearah yang positif. Selanjutnya pada momentum tersebut, Ketua Umum Wayan Gredeng menyerahkan plakat yang merupakan simbol Pratisentana Sira Arya Kanuruhan kepada Gubernur Bali serta Bupati se Bali.

 Sementara itu Laporan Ketua Panitia Prof. Suparta, menyampaikan bahwa Mahasabha ini dilaksanakan setiap lima tahun sekali. Dimana Mahasabha kali ini juga dihari oleh seluruh pasemetonan Arya Kanuruhan yang ada di Bali maupun di luar Bali, sehingga jumlah peserta mahasabha sekitar 250 orang.

 Setelah pembukaan mahasabha tersebut, Wagub Sudikerta yang didampingi oleh Wakil Bupati Karangasem Made Sukerana beserta Jero Bendesa Adat Besakih Wayan Gunatra, berkeliling sekitar area Pura Besakih meninjau kondisi bangunan yang ada di Pura Besakih. Selain itu Wagub Sudikerta, juga meminta Jero Bendesa Adat agar menertibkan penjual-penjual makanan yang ada di Pura, agar bisa direlokasi disatu tempat untuk berjualan, sehingga kesucian Pura dapat terjaga dengan baik. Disamping itu, kondisi tempat parkir juga menjadi perhatian orang nomor dua di Bali itu, ia meminta agar Pemerintah Daerah Kabupaten Karangasem dengan berkoordinasi pada pihak terkait, dapat menyediakan tempat parkir yang layak dan luas, untuk menghindari kemacetan saat piodalan. “Penertiban ini kita lakukan agar kesucian Pura Besakih ini dapat terjaga dengan baik, sehingga masyarakat bisa sembahyang dengan khusuk,” tegas Sudikerta.

 Hadir pula dalam kesmepatan tersebut Majelis Utama Desa Pekraman, Kepala Biro Umum dan Protokol Setda Provinsi Bali, Camat Rendang, Serta Perwakilan SKPD di seluruh Bali. AD-MB