Denpasar (Metrobali.com)-

Gubernur Bali berharap Forum Peduli Mangrove  (FPM) Bali dalam perannya menjaga keberlangsungan  hutan mangrove  bisa menambah cakupan luas wilayahnya, tidak hanya untuk di Badung  saja namun diperluas  kewilayah lainnya di Bali. “ Namanya saja Forum Peduli Mangrove  Bali jadi pelestariannya untuk seluruh Bali “. Demikian disampaikan Gubernur Bali Mangku Pastika saat menghadiri acara Peresmian satgas dan Korlap Forum Peduli Mangrove Bali di Kawasan Tahura Ngurah Rai, Tanjung Benoa, Badung,  Minggu (7/7).

Peresmian satgas dan korlap Forum Peduli Mangrove Bali dilaksanakan secara simbolis dengan penyerahan peralatan kebersihan oleh Ketua Forum Peduli Mangrove Bali Heru Budi Wisesa. Satgas dan Korlap yang terbentuk berasal dari Kelurahan Benoa, Tanjung Benoa, Kedonganan, Tuban dan Jimbaran. Total berjumlah 100 Satgas dan Korlap. Masing-masing terdiri dari 10 korlap dan 10 satgas di tiap-tiap kelurahan. sehingga jumlah keseluruhan adalah 100 orang.

Heru Budi Wisesa dalam laporannya menyampaikan wujud nyata dalam pelestarian alam khususnya hutan mangrove dilaksanakan mulai dari pembersihan sampah maupun sampah plastik yang selama ini paling tinggi mempengaruhi keberlangsungan mangrove.  Selain itu perlunya mensosialisasikan kepada masyarakat sekitar akan pentingnya rasa kepedulian terhadap pelestarian Mangrove dan mengingatkan bahwa tindakan merusak hutan mangrove adalah tindakan tercela. Diakhir laporan pihaknya mohon dukungan semua pihak agar mampu melaksanakan tugas sebaik-sebaiknya.

Sementara itu Gubernur Bali dalam sambutannya menyampaikan dukungannya atas  diresmikannya satgas dan korlap  Forum Peduli Mangrove Bali di 5 kelurahan tadi sehingga dan selanjutnya diharapkan bersama – sama bekerja dan mengabdi  secara nyata dengan Pemerintah Daerah dan komponen masyarakat lainnya dalam melestarikan hutan mangrove Bali.  Aktivitas pembangunan bidang ekonomi terutama terkait dengan penggunaan bahan bakar minyak  sangat berdampak bagi perubahan iklim dan pemanasan global. Belum lagi aktivitas manusia sangat tinggi meninggalkan permasalahan serius terutama sampah yang memberikan dampak negatif pada kualitas lingkungan.

Ditambahkan Mangku Pastika bahwa  Tahura Ngurah Rai  seluas 1.373,5 ha seluruhnya adalah hutan mangrove dan terdapat 38 spesies  mangrove, 61 jenis burung, 4 jenis reptil serta 30 jenis crustaceae. Tahura ini merupakan selter belt yang berfungsi mencegah tsunami, Intrusi air laut dan Abrasi Pantai disamping juga sebagai tempat biota beberapa jenis ikan dan paru-paru Kota Denpasar dan Badung. Tempat ini mendapat tekanan berat beberapa tahun belakangan  seperti perambahan hutan, penebangan pohon, tempat pembuangan limbah, penumpukan endapan dan lumpur sehingga dapat mengancam kelestariannya.

“Oleh karenanya  saya berharap Satgas dan Korlap yang baru tebentuk ini bersama-sama dengan semua pihak agar  berkomitmen ngayah  melalui berbagai kegiatan baik penanaman pohon maupun kebersihan lingkungan khususnya dalam melestarikan Hutan Mangrove ini,”demikian imbuhnya.

Hadir pula pada kesempatan tersebut Kapolda Bali Irjen. Arif Wachyunadi beserta jajaran, Ketua Baleg DPRD Kab. Badung Puspa Negara, Kadis  Kehutanan Provinsi Bali, Kadis Perikanan dan Kelautan Provinsi Bali, Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali,  Kadis Pertanian, Perkebunan  dan Kehutanan Kab. Badung serta undangan lainnya. Acara selanjutnya diisi dengan kerja bhakti membersihkan sampah hutan mangrove. DP-MB