Foto: DPD Demokrat Bali siap menggelar program Podium Pemuda Berani Bicara yang secara perdana akan dilucurkan pada Minggu 23 April 2023 yang pada saat bersamaan digelar juga Pasar Rakyat dengan mengundang pelaku UMKM untuk ikut berpartisipasi.

Denpasar (Metrobali.com)-

Di bawah kepemimpinan Gubernur Bali Wayan Koster, kualitas demokrasi di Bali semakin memburuk yang dibuktikan dengan indeks demokrasi di Bali yang terus mengalami penurunan peringkat.

Di tahun 2018, Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Provinsi Bali berada di peringkat kedua di Indonesia dengan skor 82,37. Namun IDI Provinsi Bali turun ke peringkat empat di tahun 2019 dengan skor hanya 81,38 dan melorot drastis lagi di peringkat delapan di tahun 2020 dengan skor 77,59.

Lebih parah lagi, IDI Provinsi Bali di tahun 2021 kembali jeblok dan terjun bebas dengan skor 75,35 kategori sedang serta menempatkan IDI Provinsi Bali pada peringkat 21 dari 34 Provinsi di Indonesia.

Kondisi menurunnya indeks demokrasi di Bali mendapat perhatian serius Partai Demokrat Bali dengan harapan terciptanya demokrasi yang sehat dan tidak ada mayoritas tunggal di Bali serta suara rakyat diakomodir, didengarkan dan diberikan ruang untuk disuarakan di ruang-ruang publik.

Demi menyelamatkan demokrasi di Bali dan mengakomodir suara rakyat khususnya juga memberikan ruang berekspresi dan berpendapat bagi generasi muda, DPD Partai Demokrat Bali siap membuka program Podium Pemuda Berani Bicara yang dilaksanakan setiap hari Minggu di depan Sekretariat DPD Partai Demokrat Provinsi Bali, tepatnya di sebelah timur Lapangan Puputan Renon, Denpasar. Untuk program Podium Pemuda Berani Bicara ini secara perdana akan dilucurkan pada Minggu 23 April 2023 yang pada saat bersamaan digelar juga Pasar Rakyat dengan mengundang pelaku UMKM untuk ikut berpartisipasi.

“Teman-teman pemuda itu merasa bahwa tidak ada tempat untuk mencurahkan apa yang ingin mereka ingin sampaikan di ruang-ruang publik. Kalau di era Pak Gubernur Bali Mangku Pastika kan ada Podium Bali Bebas Bicara tapi di era Gubernur Pak Wayan Koster itu kan tidak ada.  Jadi kami di Demokrat Bali tergerak ingin memberikan wadah dan ruang kepada pemuda khususnya untuk menyuarakan sesuatu yang mereka ingin suarakan atau kritisi,” kata pengurus DPD Partai Demokrat Bali yang juga Tokoh Milenial Bali Dr. Shri I Gusti Ngurah Wira Wedawitry Wedasteraputra Mahendradatta Suyasa, S.Sos., S.H., M.H., yang akrab disapa Turah Wira saat dihubungi Sabtu 22 April 2022.

Turah Wira mengungkapkan pihaknya ingin melanjutkan spirit program yang bagus untuk memadawahi aspirasi rakyat di era kepemimpinan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dua periode (2008-2013 dan 2013-2018) yakni Program Simakrama bersama Gubernur Bali yang rutin digelar setiap bulannya dan Podium Bali Bebas Bicara yang rutin dibuka setiap Minggu di kawasan Lapangan Renon Denpasar. Karena itulah DPD Demokrat Bali mengagas program Podium Pemuda Berani Bicara yang akan selalu bergulir di setiap hari Minggu saat momen Car Free Day di areal seputar Lapangan Renon Denpasar.

“Kita mengetahui bahwa kemarin itu kan di jamannya Pak Mangku Pastika ada podium bebas bicara, nah itu sangat luar biasa, itu bagus sekali. Nah kita dukung itu dan ingin melanjutkan program beliau yang bagus. Tapi kita dengan Podium Pemuda Berani Bicara mengkhususkan kepada pemuda,” beber Turah Wira yang merupakan adik kandung senator/Anggota DPD RI dari Bali Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa alias Arya Wedakarna (AWK) ini.

“Nah di Minggu ini Astungkara dari teman-teman mahasiswa kampus se-Kota Denpasar, terus dari elemen-elemen masyarakat pemuda akan bantu juga untuk memeriahkan. Tidak cuman Podium Pemuda Berani Bicara saja, nanti di sana ada akustik, ada band, santai-santai, kita kumpul dan ada stand UMKM yang gratis. Sekitar 20 stand kita akan bantu fasilitasi teman-teman UMKM yang ingin memamerkan atau memperdagangkan hasil karyanya mereka,” ungkap Turah Wira lebih lanjut yang juga merupakan Ketua Umum Yayasan Mahendradata, yayasan yang menaungi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) tertua di Bali Universitas Mahendradata ini.

Menurut Turah Wira memang saat ini ada platform media sosial untuk menyampaikan informasi hingga aspirasi masyarakata namun terkadang saluran itu juga dirasakan kurang efektif dan kurang mengena sehingga perlu disediakan ruang komunikasi penyampaikan informasi secara langsung di tempat publik yang juga bisa didengar dan dilihat langsung oleh masyarakat bahkan pejabat yang lewat.

Kerena itulah program Podium Pemuda Berani Bicara yang digagas Demokrat Bali ini akan rutin dan berkelanjutna dilaksanakan setiap hari Minggu di depan Sekretariat DPD Partai Demokrat Provinsi Bali, tepatnya di sebelah timur Lapangan Puputan Renon, Denpasar. “Kita sih pinginnya di luar ya karena kita punya space parkir. Audiensnya juga banyak. Kalau di dalam sekretariat DPD Demokrat Bali kan terlalu eksklusif kelihatan di dalam,” urai Turah Wira yang juga seorang advokat ini.

Saat disinggung mengenai kualitas demokrasi di Bali di era kepempinan Gubernur Koster cenderung menurun dan tidak ada saluran aspirasi publik seperti di era kepempinan Gubernur Mangku Pastika, Turah Wira menyebutkan tentu setiap pemimpin punya gaya kepemimpinan masing-masing.

“Mungkin gayanya Pak Koster berbeda, lebih mengedepankan di inklusivitas internal partai untuk menyerap aspirasi. Tapi tyang melihat sisi positif dari Pak Mangku Pastika bahwa mau menerima, mau mendengar, dan langsung mengeksekusi saat simakrama. Itu luar biasa. Pak Mangku Pastika mengundang jajaran legislatif dari masing-masing kabupaten, masyarakat diberikan waktu dan tempat yang layak untuk menyuarakan aspirasi mereka dan berkeluh kesah,” beber pimpinan Law Center Marhaen ini.

“Kalau di Jakarta zaman Pak Ahok kan juga Balai Kota terbuka sekali. Ada orang ngantri dari pagi. Ya kedepan Astungkara hal-hal positif, pola-pola seperti itu bisa diterapkan di Bali dan masyarakat itu tidak enggan untuk bersuara,” sambung tokoh muda ini.

“Nah contoh saja teman-teman milenial itu pingin sekali ngomong, pingin sekali bicara, tapi tidak ada tempat, tidak ada wadah. Dan mungkin mereka berpikir, didengerin nggak sih kita ini, ngomong aja enggak boleh, ngomong aja enggak bisa. Kalau Demokrasi dibuat agak susah dalam menyuarakan, karena tidak ada tempatnya, ya kita harus buatkan tempatnya lewat Podium Pemuda Berani Bicara ini,” pungkas Turah Wira yang pada Pemilu 2024 siap maju sebagai calon anggota legislatif dari Partai Demokrat. (wid)