Denpasar (Metrobali.com)-
Memaknai Hari Kebangkitan Bangsa (Harkitnas) ke-104 Tahun 2012, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mendorong semangat kebangkitan untuk melawan kemiskinan, kebodohan dan ketertinggalan. Hal itu disampaikannya dalam wawancara usai apel peringatan Harkitnas di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala Renon Denpasar, Senin (21/5).

Gubernur yang didampingi Kepala Biro Humas Drs. I Ketut Teneng menambahkan, kebangkitan nasional di era kini hendaknya dimaknai dengan perjuangan  yang tidak kenal menyerah, bersatu-padu untuk mewujudkan suatu bangsa yang bebas dari ketertinggalan,kebodohan dan  kemiskinan. Selain itu, semangat kebangkitan di kalangan generasi muda sangat diperlukan dalam era persaingan global dewasa ini.

Menurutnya, persaingan global tak dapat dihindari. Ke depan, persaingan akan semakin keras dan komplek. Untuk dapat menang dalam persaingan tersebut, tiap individu harus terpacu meningkatkan kualitas. “Bukan hanya intelektualitasnya, tetapi juga kemampuan daya saing misalnya etos kerja, disiplin dan semangat berjuang juga perlu ditingkatkan,” imbuhnya.

Masih dalam suasana Harkitnas, Gubernur juga menyerahkan bantuan hibah berupa 100 unit kendaraan roda 2 kepada polda Bali, 200 unit kendaraan roda 2 kepada Kodam IX Udayana dan 1 Unit Kendaraan roda 4 kepada Dewan Koperasi Indonesia Wilayah Bali. Bantuan hibah berupa kendaraan operasional ini dinilai sangat strategis mengingat pentingnya upaya peningkatan sistem keamanan Pulau Dewata.

Menurutnya, faktor keamanan sangat penting bagi Bali sebagai daerah tujuan widsata dunia. “Karena itu, secara bertahap kita lengkapi sarana dan prasarananya agar aparat keamanan dapat melakukan tugas dengan sebaik-baiknya dalam menjaga keamanan,  ketertiban. Sehingga  kita bisa beraktivitas dengan aman untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring dalam sambutannya mengatakan, rasa nasionalisme yang berkembang pada jaman penjajahan sesungguhnya berada pada tahap ingin memiliki negara yang bebas dan merdeka terlepas dari penjajahan.

Dalam kontek kekinian,  nasionalisme merupakan manifestasi kesadaran bernegara dalam membangun Indonesia baru dimasa depan melalui implementasi dalam setiap potensi, profesi, tugas dan tanggung jawab perilaku masing-masing individu warga negara Indonesia dalam bermasyarakat, bernegara dan berbangsa.

Ditambahkan Menkoinfo, cara berpikir nasionalis dalam membangun Indonesia baru di masa depan diwujudkan melalui antitesis dari cara berpikir individual, antitesis dari cara berpikir kedaerahan, antitesis dari cara berpikir kepartaian atau golongan dan mutlak antitesis dengan cara berpikir kolonial. GAB-MB