Putu Parwata Sekretaris DPC Partai PDI Perjuangan Kabupaten Badung

Mangupura (metrobali.com) –

Ditengah ketatnya persyaratan bacaleg (bakal calon anggota legislatif), kader PDI Perjuangan Kabupaten Badung diterpa isu pergeseran, perpindahan hingga pencoretan untuk meraih tiket, pada Pemilu serentak tahun 2024.

Seijin Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Badung, akhirnya DPC PDI Perjuangan Kabupaten Badung melalui Sekretaris Putu Parwata berupaya meluruskan isu pemberitaan tersebut.

Sebagai Sekretaris DPC Partai PDI Perjuangan Kabupaten Badung, Putu Parwata mengungkapkan pihaknya harus lebih inspiratif mendengar keluhan kader partai dan juga keinginan masyarakat terhadap kader partai yang potensial berpotensi meraup suara secara maksimal.

“Jujur saja, saya sebagai Sekretaris DPC PDI Perjuangan Badung belum mendapatkan data yang valid untuk kami bisa disampaikan,” terangnya.

Berdasarkan hasil pantauan, semua Calon Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tersebut mendapatkan informasi langsung berupa WA dari Sekretariat DPP PDI Perjuangan Provinsi Bali. Oleh karena itu, pihaknya dari Sekretariat DPC PDI Perjuangan Kabupaten Badung belum mendapatkan secara rinci berupa surat resmi yang disampaikan pihak DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali.

“Kami sama sekali belum terima surat itu. Kami mengklarifikasi agar proses tersebut dilakukan secara konstruktif dan komunikatif,” tegasnya.

Disampaikan, bahwa kewajiban DPC PDI Perjuangan Kabupaten Badung, bahwa pihaknya telah melakukan mekanisme sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Peraturan Partai PDI Perjuangan Nomor 25 tentang rekrutmen atau tata cara pencalonan penyusunan caleg sudah dilakukan mekanismenya.

“Semuanya sudah kami lakukan mekanisme dengan sebaik-baiknya sehingga AD/ART Partai PDI Perjuangan, termasuk pemanfaatan atau penempatan kuota perempuan sebesar 30 persen,” jelasnya.

Bahkan, pihaknya juga menggunakan Peraturan Partai, Anggaran Dasar Partai dan Surat DPP Partai serta Intruksi Partai sudah dijalankan. Bahkan, pihaknya juga sudah menerima surat dari KPU mengenai peraturan pencalonan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten dan DPRD Provinsi dilengkapi presentase kuota perempuan.

“Kalau perempuan diatas 50 persen, itu dibulatkan keatas, tapi dibawah 50 persen bisa dibulatkan kebawah. Itu juga kami lakukan penyesuaian dan mekanisme-mekanisme penyusulan Calon Anggota Legislatif DPRD Kabupaten dan DPRD Provinsi sudah kami lakukan melalui Rapat-Rapat,” paparnya.

Untuk saat ini, Putu Parwata mengaku pihak DPD Partai PDI Perjuangan Provinsi Bali belum melakukan komunikasi tentang penetapan calon Anggota Legislatif, seperti kabupaten yang lainnya. Demikian pula, komunikasi DPD dan DPC dalam menentukan Bakal Calon Dewan Bacaleg seharusnya dilakukan pembahasan secara bersama-sama. Putu Parwata mencontohkan Kabupaten Jembrana menentukan calon DPRD Kabupaten melalui pertimbangan-pertimbangan yang matang dengan cara rapat bersama.

“Jadi, kami belum di Badung ini, kami sama sekali tidak diajak komunikasi oleh DPD. Dalam hal usulan calon DPRD Kabupaten dan Provinsi dari Kabupaten Badung, kami tidak diajak komunikasi, seperti DPC-DPC yang lainnya antara lain Kabupaten Jembrana. Jadi, DPC lainnya diajak komunikasi, namun, Badung tidak, tentunya kami menunggu itu dulu,” ungkapnya.

Disisi lain, pihaknya bersama-sama dengan Pengurus Partai, terutama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Badung sudah melakukan maping potensi sesuai dengan Dapil (Daerah Pemilihan).

Bahkan, dalam Rapat DPC, pihaknya sudah merumuskan target-target kursi yang dicapai oleh PDI Perjuangan sesuai dengan potensi yang ditempatkan masing-masing Dapil.

“Berapa kursi yang ditentukan, siapa yang berpotensi meraih suara secara maksimal. Nah, hal itu sudah kami godok dari tingkat Ranting, PAC dan Rapat DPC. Jika hal itu ada pergeseran-pergeseran kami belum mengetahui hal itu. Jika ada pertimbangan-pertimbangan lainnya oleh DPD dan DPP kami harapkan duduk bersama dulu,” sebutnya.

Padahal tujuan akhirnya, pihak DPC PDI Perjuangan menaikkan kursi di tingkatannya sekaligus mempertahankan jumlah raihan kursi. Maka dari itu, pihaknya menempatkan kader-kader yang memang berpotensi mengangkat suara Partai PDI Perjuangan.

“Jadi, kami menunggu. Kalau terjadi pertimbangan khusus, kami mendengar dan kami ingin menyampaikan juga satu pertimbangan atau alasan tentang pergeseran dan tidak pencalonan supaya clear,” tandasnya.

Hal tersebut, dikarenakan kader PDI Perjuangan diajarkan oleh partai adalah tegak lurus, dalam arti tegak dengan ideologi partai, tegak dengan Anggaran Dasar Partai, tegak dengan Peraturan Partai serta tegak lurus dengan instruksi partai bukan mengada-ada.

“Tidak pernah kami diajarkan oleh PDI Perjuangan ini untuk mengada-ada. Tetapi, kami diajarkan tegak lurus berjuang untuk pergerakan partai, baik internal maupun eksternal, untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat. Jadi, tidak ada yang dibengkokkan. Kami diajarkan PDI Perjuangan sebagai partai pelopor, modern harus betul-betul berpikir modern dan rasional. Ini yang harus dibangun,” tegasnya.

Secara gamblang, Putu Parwata memaparkan pertimbangan di DPC PDI Perjuangan Badung bersama dengan Ketua DPC PDI Perjuangan Badung berkeinginan menaikkan suara PDI Perjuangan, seperti yang terjadi pada Pemilu 2014 dan 2019 hingga 2024.

Bahkan, PDI Perjuangan di Badung ini menargetkan hattrick hingga lima kali, dimulai dari 5 tahun hingga 5 tahun berikutnya dan seterusnya sampai tahun 2045 diharapkan PDI Perjuangan terus menang dan tidak terkalahkan.

“Inilah desainnya yang kami bangun bersama-sama dengan Ketua DPC. Jadi, kami tinggal menunggu surat resmi dari keputusan partai di tingkatannya, baik DPD maupun DPP. Kalau terjadi pergeseran, kami ingin diskusi dulu. Jika memang apa yang kami hasilkan itu menurunkan perolehan kursi dan lain sebagainya, nanti kita diskusikan lagi,” imbuhnya.

Meski demikian, DPC PDI Perjuangan Badung menunggu langkah-langkah selanjutnya, yang memang harus diskusikan secara bersama-sama.

“Baik DPP, DPD maupun DPC pasti mempunyai keinginan melakukan suatu perubahan untuk kemajuan, bukan nafsu pribadi. Karena nafsu pribadi harus mengubah semua langkah strategis, kami tidak inginkan seperti itu,” pungkasnya. (HD-MB)