Denpasar (Metrobali.com)-

Sekaa Gong (SG) dewasa “Gita Pramartha Jaya” Banjar Kangin Panjer dan Sekaa Gong. anak-anak “Eka Swara Mekar Jaya” Banjar Buagan, Pemecutan Kelod yang menjadi duta Kota Denpasar pada PKB ke-34 Propinsi Bali, Juni mendatang dinilai Tim Propinsi Bali, di Wantilan Pura dalem Desa Pakraman Panjer, Denpasar Selatan,  Selasa (29/5) malam lalu. Tim pembina yang beranggotakan  empat orang tersebut yakni, I Gusti Ngurah Padang, Wiratini, Cok Istri Putra Padmini dan I Nyoman Winda serius menyaksikan dan memberi arahan dan evalauasi terhadap penampilan duta Kota Denpasar tersebut. Hadir dalam acara pembinaan tersebut, Sekda Kota Denpasar A.AN Rai Iswara beserta pimpinan  SKPD Denpasar yang terkait.

Bermaterikan penabu-penabuh belia, tidak membuat sekaa gong anak-anak ini patah semangat. Dengan berbekal pengalaman ditunjang seringnya pentas membuat penampilan gong kebyar anak-anak menguasai materi lagu dan mendapat aplaus dari penonton maupun pembina dari Propinsi Bali. Seringnya even-even kesenian digelar Pemkot Denpasar  turut memberi andil kepada seniman-seniman muda berbakat ini untuk tampil percaya diri. Keberhasilan mencetak seniman-seniman belia ini tentu tidak terlepas dari upaya yang tidak mengenal lelah dari para pelatih maupun pembina, di samping dukungan kuat dari Pemkot Denpasar dengan seluruh jajarannya.

Dengan menampilkan tabuh kreasi pepanggulan, tari “Sekar Jempiring”, tari kreasi “Nyawan Madu”, dan dolanan mampu dibawakan dengan harmonis. Jika dilihat dari tempo irama gamelan, sedikitpun tidak canggung ataupun ragu-ragu.

Ketua Tim Pembina Propinsi Bali, I Nyoman Winda di sela-sela penilaian, mengatakan, sekaa gong Gita Pramartha Jaya saat tampil irama maupun tempo yang dibawakan tidak berbeda jauh dengan kemampuan penabuh dewas. “Kami berharap tempo ini bisa dipertahankan dan mampu menjaga harmonisasi maupun dinamika lagu,” pinta Winda.

Winda minta, penampilan sekaa gong dewasa Gita Pramartha Jaya dan sekaa gong anak-anak Eka Swara Mekar Jaya, Banjar Buagan bisa lebih sempurna lagi dan ada beberapa hal masih perlu mendapat perhatian. Seperti tetekep dan tetekes agar diupayakan lebih baik lagi dan kalau ini bisa dilakukan maka suara gamelan yang keluar akan lebih bulat dan nyaring. Bahkan pada saat nincap gamelan agar lebih tegas dan jangan terkesan ragu-ragu sehingga kekompakan lebih terasa. “Kami minta pemain trompong jangan tergesa-gesa mengambil lagu dan harus memperhatikan dinamisasinya agar selaras dengan suara suling,” sarannya.

Hal senada juga dilontarkan Cok Istri Putra Padmini. Menurut dia, penampilan sekaa gong dewasa “Gita Pramartha Jaya” yang membawakan tabuh kreasi, tari “Legong Keraton”, fragmen tari cukup mengesankan. “Penampilan gong dewasa Gita Pramartha Jaya kami nilai sangat sempurna sehingga mampu memukau penonton,” ucapnya.

Sementara tim juri lainnya, Wiratini menjelaskan, dirinya mengamati dari sisi ekspresi serta penjiwaan para penari yang perlu ada kekompakan mengingat yang dibawakan adalah tari bersama. JN-MB