Buleleng (Nusabali.com)-

Konflik internal Golkar yang dipicu perseteruan elite DPD II Golkar Buleleng dengan pihak DPP Golkar terkait masalah dukung mendukung calon ke Pilkada Buleleng 2012, tidak mempengaruhi sikap politik Putra Mahkota I Gede Ariadi di Golkar. Putra sulung dari Bupati Buleleng Putu Bagiada ini tetap yakin bakal meraih rekomendasi di Golkar. Apalagi, seluruh pengurus mulai dari desa, kecamatan hingga DPD II kompak pasang badan buat Ariadi.

Sikap Ariadi dan seluruh pengurus mulai dari desa, kecamatan hingga DPD II itu, ditunjukkan Sabtu (19/11), ketika upacara piodalan di Padmasana, DPD II Golkar Buleleng. Kegiatan itu dihadiri langsung oleh Ketua DPD II Golkar Nyoman Sugawa Korry, pengurus desa (PD), pengurus kecamatan (PK) dan Fraksi Golkar di DPRD Buleleng.

Nampak pula Plt Asisten III Setda Buleleng, Ketut Derestika dan Ketua PHDI Buleleng, Nyoman Wilasa serta tim pemenangan Ariadi, Putu Sadiarta yang juga ikut dalam persembahyangan tersebut.

Ariadi kepada NusaBali menyatakan, kendati ada gonjang ganjing di internal Golkar, ia tetap komit melangkah sesuai prosedur dan mekanisme di Golkar. Ariadi menganggap gonjang ganjing yang muncul akibat rumor yang berkembang adalah sebuah dinamika politik.

Kendati demikian, Ariadi menyatakan, jika proses dan mekanisme di Golkar sudah berjalan dengan baik, akan menghasilkan sesuatu yang baik. “Kalau dalam perjalanan ada rumor yang berkembang, itu dinamika politik. Kita sudah masuk dengan cara yang sesuai prosedur dan mekanisme, tentu hasilnya nanti pasti baik. Saya tetap mengkuti proses dan mekanisme yang ada di Golkar,” kata bapak dengan putra kembar ini. Dalam persembahyangan itu pula, seluruh kader dan simpatisan baik dari PD maupun PK dan anggota Fraksi Golkar di DPRD Buleleng yang hadir kemarin, langsung memberikan dukungan penuh kepada Ariadi yang notabene adalah kader Golkar yang duduk sebagai Ketua Kosgoro Buleleng. Kader dan simpatisan Golkar yang hadir kemarin juga mendukung Ariadi sebagai calon Golkar dan mendoakan calon Golkar menang di Pilkada 2012. “Calon kita adalah Ariadi,” katanya kompak.

Sementara perseteruan antara Wakil Sekjen DPP Golkar Gede Sumarjaya Linggih alias Demer dengan Ketua DPD II Golkar Buleleng, Nyoman Sugawa Korry terkait dukung mendukung calon, terus memanas. Kali ini Korry menepis tudingan Demer soal penggiringan Ray Yusha yang dilakukan oleh Korry jauh sebelum pendaftaran. Menurut Korry, langkah politik yang dilakukan saat itu sebatas komunikasi politik dalam rangka persiapan pendaftaran di Golkar. Bahkan Korry menyatakan, sengaja menugaskan kadernya yang dipercaya untuk mengadakan pendekatan dengan Ray Yusha (figur non kader asal Desa Tajun, mantan Cabup Buleleng 2007), termasuk dengan tokoh-tokoh yang dianggap potensial dengan maksud, jika tokoh potensial itu berminat dengan Golkar agar mendaftarkan diri saat pendaftaran di buka. “Teman yang disebutkan mendukung atau mengusulkan Ray Yusha oleh Demer, itu tidak benar, saya sudah cek, yang ada adalah penugasan dari partai untuk melakukan komunikasi politik menjelang pendaftaran dibuka,” katanya.

Masih kata Korry, saat pendaftaran dibuka justru Ray Yusha tidak mendaftar dan menyatakan akan tetap berjuang di PDIP. “Artinya dia (Ray Yusha,red) telah memandang Golkar sebelah mata. Walaupun dia sepupu Demer, tapi sejak menyatakan tidak akan menggunakan kendaraan Golkar, teman-teman di PD dan PK sudah merasa dilecehkan dan menutup diri untuk Ray Yusha,” tegasnya.

Pernyataan yang tidak kalah pedasnya dilontarkan oleh Ketua PK Tejakula, Putu Tirta Adnyana. Tokoh gaek ini menuding Demer tidak fair, karena hanya ngomong di media tanpa mau turun ke Buleleng. “Yang ngomong itu tidak fair, mari kita bicarakan. Golkar kan menganut suara Golkar adalah suara rakyat, kalau DPP tidak mendengarkan suara dibawah, itu bukan suara Golkar,” tandasnya.