Denpasar (Metrobali.com)-

Anggota Komisi II DPRD Provinsi Bali Nyoman Sugawa Korry mengingatkan pemerintah daerah setempat mengenai keharusan program Gerakan Membangun Desa Tepadu (Gerbangsadu) mendapat pendampingan dari kalangan akademisi.

“Program Gerbangsadu yang digagas pemprov cukup baik dalam upaya memberdayakan masyarakat pedesaan yang sebagian besar bermata pencaharian petani. Dengan program ini diharapkan mampu membangkitkan perekonomian rakyat,” katanya di Denpasar, Senin.

Setiap desa di Bali mendapat bantuan dana sebesar Rp1 miliar untuk pemberdayaan masyarakat.

“Tapi dalam upaya mewujudkan keberlanjutan tersebut keberadaan program ini ‘leading sektornya’ saat ini di Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD). Untuk lebih efektifnya perlu mengandeng perguruan tinggi yang ada Pulau Dewata,” kata politikus Partai Golkar itu.

Menurut dia, pendampingan itu penting agar tidak menjadi beban bagi BPMPD. Apalagi BPMPD tidak hanya mengurusi Gerbangsadu.

“Dengan alasan tersebut saya mengusulkan pemprov melibatkan perguruan tinggi di Bali yang jumlah mencapai 30 perguruan tinggi, sehingga dalam pendampingannya benar-benar fokus, baik mengelola informasi maupun pelaporan keuangan secara rutin dan transparan,” katanya.

Sugawa Korry lebih lanjut mengatakan walau dalam kerja sama pendampingan dengan perguruan tinggi harus menganggarkan pendanaan tambahan, persoalan itu bisa dirumuskan dalam APBD.

“Hasil yang diharapkan bila didampingi dengan perguruan tinggi akan lebih bagus, karena mereka lebih fokus disamping juga pelaporan keberlanjutan program tersebut,” katanya. AN-MB