Denpasar (Metrobali.com)-

Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar AA Widiada sangat menyayangkan kelakuan geng motor yang bermuculan belakangan ini di Denpasar. ‘’Waduuh anak-anak kita memang sangat kreatif memodifikasi motor dengan suara noisy knalpot.sungguh memekakkan telinga. Komunitas anak-anak kita memang memprihatinkan keselamatan mereka. Kita berharap model ini segera berlalu, Kita cinta mereka, anak mu anak ku juga,’’ kata  Widiada Jumat (3/2),

Sementara itu, Pemimpin Umum Metrobali.com Nyoman Sutiawan membenarkan apa yang dikhawatirkan AA Widiada. ‘’Benar Pak Agung. Tadi jam 17.00 wita tiang jalan-jalan santai di Lapangan Puputan Renon. Di sana anak-anak muda bergerombol dengan cepatnya mengendarai sepeda motor. Bunyinya meraung-raung. Sangat memekakkan telinga,’’ katanya.

Made Nurbawa, Ketua PHD Aman Bali mengatakan, komunitas geng motor sebuah kreativitas anak-anak muda. Akan tetapi karena tidak selaras alam, maka lebih banyak menimbulkan aura negatifnya. Perlu peran orang tua untuk mengawasinya. Kalau orang tua masing-masing juga cuek, berarti ini sudah menjadi persoalan kemanusiaan.

Sementara pengamat sosial dan politik Made Suantina Jodi menegaskan, ”Bahwa hal ini masalah kita bersama Tu Rah (AA. Widiada), ngiring pecahkan bersama. Semua pihak mesti terlibat (orang tua, sekolah, polisi dan yang penting bengkel yang memodivikasi sepeda motor) untuk menyadarkan mereka, bahwa tindakannya sudah membahayakan orang lain.

Agung Widiada setuju bahwa masalah ini tanggung jawab bersama. ‘’Setuju, mari kita perduli bersama, bila perlu apa perlu di buatkan barier Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur penjualan jenis-jenis knalpot,” katanya.

Tokoh politik dari Puri Peguyangan ini mengatakan, beginilah dampak berpikir spekulatif para pelaku economy instan. ‘’Kasihan anak-anak kita dijadikan model , saking labilnya jiwa mereka, maka sangat assyik mereka meraung-raung di jalan tanpa pernah memikirkan bahaya yang akan menimpa dirinya dan juga orang lain. Mari kita lakukan tugas bersama untuk anak-anak kita,’’ tambah Widiada. MB1