Surabaya (Metrobali.com)-

Hingga lima hari pascagempa bumi 6,2 skala richter yang terjadi di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah Provinsi Aceh saat ini tercatat 36 korban jiwa.

“Data sementara warga yang meninggal dunia berjumlah 36 orang,” kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial Margo Wiyono yang dihubungi dari Surabaya, Sabtu (6/7).

Margo Wiyono yang saat ini sedang menghadiri rapat koordinasi penanganan gempa Aceh di Pendopo Bupati Bener Meriah juga mengatakan, 234 orang luka-luka akibat gempa yang terjadi Selasa (2/7).

Lebih lanjut dia mengatakan, Dinas Sosial Provinsi Aceh membuka delapan titik dapur umum untuk melayani kebutuhan makanan pengungsi korban gempa bumi di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah.

Dengan rincian dapur umum tersebut enam di Aceh Tengah dan dua di Kabupaten Bener Meriah.

Selain itu Kementerian Sosial juga mengerahkan 220 orang anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk membantu para korban gempa.

Gempa bumi yang melanda dataran tinggi Gayo itu menyebabkan kerusakan yang parah terutama di Kabupaten Aceh Tengah yaitu dari 14 kecamatan, 12 di antaranya terkena dampak gempa.

Sementara di Kabupaten Bener MeriahN dari 10 kecamatan hanya lima kecamatan yang rusak parah akibat gempa bumi.

Upaya penanganan tanggap darurat gempa Aceh terus dilakukan hingga sekarang. Evakuasi dan penyelamatan korban serta layanan kesehatan dan pemenuhan kebutuhan pangan korban gempa menjadi fokus utama.

Sebelumnya jumlah korban tercatat 35 orang meninggal, delapan hilang, 275 orang luka-luka, 4.292 rumah rusak, dan 83 bangunan fasilitas umum rusak. INT-MB