Jembrana (Metrobali.com)-

Akibat gelombang tinggi beberapa bulan belakangan, pengaman pantai di sejumlah titik di Jembrana diketahui jebol. Nampak sisa beton pengaman pantai berserakan di bibir pantai.

Seperti pengaman pantai Di Desa Yehembang, Mendoyo. Pengaman pantai yang dari informasi dikerjakan setahun lalu kini disejumlah titik nampak sudah jebol. Di sebelah timur Setra (kuburan) dari 100 meter panjang pengaman pantai, 10 meter-nya nampak jebol, bahkan sebagaian tanah milik negara yang digunakan warga untuk kandang sapi ikut tergerus air laut. Bahkan di bagian bawah berlubang bagai terowongan.

Menurut Ketut Naya (56), salah seorang warga setempat mengatakan tanggul jebol terakhir sekitar seminggu lalu. Saat itu Purnama dan terjadi gelombang pasang tinggi sekitar 3 meter. “Saat purnama terjadi gelombang tinggi dan menghantam tanggul. Tahu tahu tanggul sudah jebol” Ujarnya, Minggu (30/6).

Menurutnya jika tidak segera ditangani, ia khawatir jalan subak juga akan ikut tergerus air laut dan hilang. Pasalnya jarak jalan subak hanya berkisar beberapa meter saja dari bibir pantai.

Kekhawatiran juga dirasakan oleh warga lainnya, Nengah Suada (47). Ia juga berharap agar instansi yang berwenang menanganinya segera melakukan perbaikan. Sehingga warga tidak khawatir. Apalagi beberapa minggu belakangan sering terjadi gelombang pasang.

Sementara itu, Perbekel Yehembang, I Made Semadi saat dikonfirmasi lewat handphone  mengaku belum mengetahui adanya tanggul yang jebol. Apalagi pihaknya baru sebulan ini menjabat sebagai perbekel. Ia berjanji akan langsung melakukan pengecekan ke lokasi. Termasuk mengecek langsung kondisi bibir pantai yang katanya pasir lautnya sering dicuri.   “Setahu saya proyek itu milik provinsi. Tapi saya akan melaporkan dan mengusulkan ke pemkab untuk dilanjutkan ke provinsi. Termasuk mengusulkan tanggul pengaman di Pura Rambut Siwi” Ujarnya. MT-MB