Buleleng, (Metrobali.com)

Potensi perairan laut Desa Les, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng mendapat apresiasi positif dari peserta kompetisi “Indonesia International Stand Up Paddle Series 2022” yang penyajiannya mengedepankan Kearifan Lokal, pada tanggal 4, 5 dan 6 Nopember 2002 diperairan laut desa setempat. Dimana dalam ajang yang digagas Bali Stand Up Padke Community diperairan laut Desa Les, disuguhkan dengan deburan ombak yang tenang, sehingga sangat aman dan nyaman.

Ajang dengan peserta dari Belitung, Lampung, Jakarta, Tangerang, Depok, bahkan ada dari Amerika Serikat, dengan mengambil tempat di Les Eco Village, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng.

Kompetisi ini merupakan ajang bagi atlet-atlet stand up paddle yang berada di bawah pembinaan 18 pengurus daerah yang tersebar di Indonesia. Seri Bali merupakan seri penutup dari kompetisi “Indonesia International Stand Up Paddle Series 2022”, di mana sebelumnya dilaksanakan di Lampung pada bulan Agustus, Jakarta pada bulan September, serta Jawa Barat pada bulan Oktober silam.

Aparat desa maupun tokoh desa setempat serta pihak panitia berusaha menjadikan perairan laut Desa Les dan desa sekitarnya menjadi obyek kunjungan wisata dengan masing-masing potensi yang dimilikinya.

Suasana perairan laut Desa Les begitu elok dengan berjejernya pohon kelapa serta nyiur melambai sepoi-sepoi basa membuat suasana menjadi nyaman kendatipun diiringi terik matahari yang lumayan menggigit. Hal ini terlihat dikala metrobali.com memantau jalannya kompetisi hari pertama yang berlangsung pada Sabtu, 5 Oktober 2022. Tampak terlihat juga, para peserta sangat antusias dan memacu adrenaline mengikuti kompetisi yang kali pertama berlangsung di Bali Utara ini. Atlet senior, junior, pemula hingga atlet luar negeri ikut meramaikan, sehingga kompetisi ini semakin menarik untuk diikuti, apalagi setelah ini akan ada atlet ke Thailand dan malahan untuk persiapan PON. Yang tidak kalah menariknya, terdapat atlet pemecah Museum Rekor Dunia Indonesia atau Rekor Muri ikut berpartisipasi dalam ajang “Indonesia International Stand Up Paddle Series 2022”

Saat dikonfirmasi, Ketua Panitia Stand Up Paddle series 2022 Gede Eka Sandi mengatakan dalam ajang ini, terdapat 33 peserta bertajuk Sea Summit North Bali, dari tanggal 4, 5 hingga 6 November 2022.

“Stand Up Paddle merupakan olahraga yang membutuhkan kekuatan, keseimbangan, dan fleksibilitas di seluruh bagian tubuh.” jelasnya.

“Kami mengharapkan kompetisi Stand Up Paddle ini, dapat memunculkan atlet-atlet muda berprestasi, dan dapat terus berlanjut khususnya di Bali. Mengingat cabang olahraga ini bersifat ramah lingkungan dan tidak merusak terumbu karang atau biota laut lainnya.” ucap Gede Eka Sandi atau akrab disapa Lolo sembari tersenyum.

Sementara itu, Perbekel Desa Les Gede Adi Wistara mengatakan pihaknya berinnovasi menjadikan, Bali Stand Up Paddle series 2022 untuk pengembangan pariwisata dan pemberdayaan UMKM, diantaranya dengan cara mengemas olahraga dengan sisi budaya, kuliner, dan ekonomi kreatif. Sehingga potensi-potensi yang ada di desa les tergali dan dikenal lebih luas. Tentu saja ini akan memberikan dampak positif multi plier efek terhadap Bali, Buleleng dan khususnya di Desa Les dan sekitarnya.

“Keindahan alam laut di perairan laut desa Les dan sekitarnya juga tidak kalah penting kami perkenalkan, terutama terumbu karangnya,” ucap Adi Wistara

Iapun mengatakan pihaknya mengedepankan kearifan lokal dalam penyelenggaraan kompetisi internasional ini. Artinya pihak desa menyediakan homestay di desa untuk peserta. Selain itu, juga memperkenalkan makanan khas Desa Les. GS