Denpasar (Metrobali.com)-
Utsawa Dharma Gita Disabilitas dalam rangka memperingati Hut Kota Denpasar Ke-235 berlangsung Kamis (16/2) di Gedung Wanita Shanti Graha Denpasar.
Salah satu Disabilitas menembangkan Pupuh Ginada dan diartikan oleh Walikota Denpasar,   I Gusti Ngurah Jaya Negara sebagai penanda dibukanya Utsawa Dharma Gita antar Disabilitas di Denpasar. Hadir dalam kesempatan tersebut Forkopimda Denpasar, Ketua Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Kadis Sosial I Gusti Ayu Laksmi Saraswati, dan OPD terkait Pemkot Denpasar.
Walikota Jaya Negara disela-sela kegiatan menyampaikan bahwa Utsawa Dharma Gita penyandnag Disabilitas sebagai salah satu bentuk dukungan Pemkot Denpasar melalui Dinas Sosial yang bersinergi dengan lembaga-lembaga peduli terhadap disabilitas. Hal ini diharapkan dengan adanya program pemberian bimbingan fisik, mental, spiritual dan sosial dapat sebagai wadah bagi para penyandang disabilitas untuk melestarikan seni dan budaya Bali. “Kemampuan penyandangan disabilitas dalam keterbatasan mereka mampu layaknya orang normal, seperti yang dapat kita lihat dalam kegiatan Utsawa Dharma Gita kali ini mereka mampu menembangkan lantunan nyanyian suci yang dapat kita nikmati,” ujar Jaya Negara.
Lebih lanjut disampaikan selain program ini dapat meningkatkan kesejahteraan dan juga sebagai salah satu bentuk dukungan pemenuhan dan perlindungan bagi disabilitas. Pemkot Denpasar dengan spirit “Vasudaiva Khutumbakam” menyama braya dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Denpasar khususnya Penyandang Disabilitas, terus menerus meningkatkan kesetaraan, kesempatan, dan aksebilitas bagi disabilitas dalam berekspresi sehingga tercapai kehidupan yang lebih baik.  “Disamping itu sebagai kepedulian dan memperkuat solidaritas dalam meletakan dasar yang kuat bagi perlindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas secara inklusi dan berkesinambungan,” ujar Jaya Negara.
Sementara Kadis Sosial Denpasar I Gusti Ayu Laksmi Saraswati menyampaikan Utsawa Dharma Gita sebgaai program bimbingan fisik, sosial mental dan budaya. Hal ini mendukung Denpasar sebagai Kota Kreatif Berbasis Budaya menuju Denpasar maju. “Ini sebagai bentuk hak disabilitas dalam berekspresi berkolaborasi yang harus kita berikan karena mereka juga berkontribusi dalam pembangunan,” ujarnya.
Lomba ini diikuti 22 orang dari empat kecamatan yang mengelompokan kategori Mageguritan, Mawirama, dan Macepat dengan melibatkan para juri yang kompeten dibidangnya. Dijelaskan bahwa jumlah disabilitas di Kota Denpasar 1.783, yang telah didukung melalui  program  Rumah Berdaya sebagai pelayanan mental, Pusat Layanan Disabilitas termasuk autis, dan  Graha Nawasena sebagai rumah harapan disabilitas. “Disabilitas yang ikut Utsawa Dharma Gita ini tergabung di Graha Nawasena, selain berkesenian juga difasilitasi tempat masage di Graha Nawasena,” ujarnya.
Kedepan pihaknya juga akan melaksanakan pembinaan seperti mekidung dan kegiatan lainnya untuk meningkatkan talenta mereka. Disamping itu tahun ini Pemkot Denpasar juga menyerahkan hibah kepada Pertuni untuk melaksnakan pembinaan-pembinaan. Serta menggunakan dana TJSL untuk pelatihan UMKM Disabilitas dan juga membuat buku produk hingga video Disabilitas. Selain itu pihaknya juga memberikan asesment terus menerus dari bantuan Kementerian Sosial dalam memberikan perlindungan jaminan sosial.
Sumber : Humas Pemkot Denpasar