Keterangan foto: Prajuru Banjar Legian Kelod,  Kelurahan Legian, Kuta, Badung menggelar gathering bersama para pelaku usaha di kawasan ini Selasa (30/10/2018).

Badung (Metrobali.com)-

Prajuru Banjar Legian Kelod , Kelurahan Legian, Kuta, Badung menggelar gathering bersama para pelaku usaha di kawasan ini Selasa (30/10/2018) di Hotel Pullman Bali Legian Beach. Gathering ini dalam rangka menguatkan sinergisitas menjaga lingkungan dan juga sebagai upaya penggalian dana pembangunan Balai Kulkul Banjar Legian Kelod yang menelan dana hampir Rp 1,5 miliar.

Acara yang diinisiasi tokoh masyarakat Kuta yang juga caleg Partai Golkar maju ke DPRD Badung nomor urut 2 dapil Kecamatan Kuta I Wayan Puspa Negara ini dihadiri sejumlah pihak. Seperti Lurah Legian, Bendesa Adat Legian, Kelian Suka Duka Banjar Legian Kelod, Panglingsir Banjar Legian Kelod, para prajuru Banjar Legian Kelod, LPD Legian serta para pelaku usaha di kawasan Legian Kelod.

Puspa Negara yang juga Ketua Panitia Gathering mengatakan acara gathering ini untuk membangun hubungan lahir batin para pelaku usaha dan lingkungan di Legian Kelod. Sebab tanpa dukungan lingkungan tidak ada pengusaha dan sebaliknya. Gathering ini juga bisa jadi indikator mengukur sense of belonging (rasa memiliki) pelaku usaha terhadap komitmen lingkungan.

“Kita perlu simbiosis mutualisme antara lingkungan dan pengusaha. Grow together and build the future,” ujarnya lantas menambahkan sejauh ini hubungan pelaku usaha dan lingkungan sudah berjalan baik.

Acara gathering ini juga untuk menggali masukan dan mendengarkan permasalahan yang dihadapi pengusaha pariwisata di kawasan ini. Dimana di Legian Kelod ini ada 125 hotel bintang dan non bintang, villa dan lainnya.

“Persoalan kita di Legian luar biasa jauh lebih kompleks dari kota metropolitan Jakarta. Pada tahun 2017 ada 6,9 juta kunjungan wisatawan mancanegara ke  Bali dan sebagian besar terkonsentrasi di Kuta khususnya Legian dan Nusa Dua. Jadi dengan kondisi itu masyarakat harus bangun komunikasi baik dengan pelaku usaha,” ungkapnya.

Sementara itu Lurah Legian Made Madia Suryanatha mengapresiasi gathering yang bisa membangun sinergisitas pengusaha dan lingkungan. “Inovasi panitia untuk lakukan gathering kami sambut baik sebab bisa meningkatkan sinergi  pengusaha dan lingkungan,” katanya.

Ditambahkan pihaknya juga tidak mengancam pelaku usaha yang ingin mengurus perizinan usaha di kawasan Legian. Namun diharapkan ada hubungan baik dan kepedulian lingkungan serta juga kepada pihak kelurahan. Sebab segala sesuatu yang diperlukan pengusaha pasti akan berhubungan dengan pihak kelurahan.

“Kami tidak ingin menghambat. Tapi kalau pengusaha tidak peduli lingkungan maka kebijaksaan tidak ada. Kami akan tegas di bawah. Ini juga bukan bentuk ancaman. Kalau perizinan sudah sesuai aturan tetap kami tindak lanjuti tapi dengan sedikit cemberut,” paparnya.

Pewarta : Widana Daud

Editor : Whraspati Radha