Gas Melon Tabanan Beredar di Jembrana
Jembrana (Metrobali.com)-

Menindaklanjuti kelangkaan gas elpiji 3 kilogram sejak sebulan  belakangan, Dinas Perindagkop Pemkab Jembrana menggelar sidak kesejumlah agen, sub agen dan warung pengecer, Rabu (13/5).
Dalam sidak itu, petugas menemukan gas melon tutup merah dengan daerah peredaran Kabupaten Tabanan beredar disejumlah tempat di Jembrana.
Petugas juga menemukan penjualan gas melon diatas harga HET (harga eceran tertinggi) kisaran Rp.16 ribu hingga Rp.17 ribu. Padahal harga HET Pertamina dari agen ke pangkalan RP.13.600, dan dari pangkalan ke pengecer Rp.14.500.
Ketut Suamba, Kasi Pembinaan dan Pengembangan Usaha pada Dinas Perindagkop Jembrana dikonfirmasi seusai sidak mengatakan kalau kegiatan ini sebagai antisipasi kemungkinan adanya penimbunan sebagai pemicu kelangkaan gas melon yang berpengaruh pada kenaikan harga.
“Kami tidak menemukan adanya penimbunan, tapi kami menemukan penjualan diatas HET kisaran Rp.16 ribu sampai Rp.17 ribu. HET dari pangkalan ke pengecer Rp.14.500” terangnya.
Dari sidak tersebut pihaknya memastikan kelangkaan gas melon disebabkan adanya permintaan meningkat. Pasalnya, selain sempat menemukan beberapa gas melon dengan tutup merah peredaran Tabanan beredar di Jembrana, petugas SPBE di Kecamatan Pekutatan juga mengaku telah menyalurkan 14 ribu tabung gas elpiji 3 kilogram dalam sehari.
“Kalau seperti itu, berarti ada peningkatan permintaan. Kami laporkan dulu kepada Pak Kadis, sehingga bisa cepat dikoordinasikan dengan menambah kuota” terangnya. MT-MB