gas bersubsidi

Jembrana (Metrobali.com)-

 Gas ukuran 3 kilogram di Kabupaten Jembrana sejak sepekan terakhir menghilang. Sejumlah warga kesulitan mendapatkan gas tabung melon itu. Kalaupun ada harganya cukup tinggi. Diduga kenaik harga gas ini dipicu adanya permintaan yang cukup tinggi, tidak sebanding dengan ketersediaan stok.

Sejumlah warga, Selasa (12/5) mengatakan selain susah didapat, harga gas 3 kilogram juga mengalami kenaikan mencapai Rp.20 ribu per tabung. Sementara di setiap agen dan sub agen, stok nampak kosong.

Kondisi tersebut terjadi hampir di sejumlah kecamatan di Jembrana. Termasuk di seputaran kota Negara. Di Kelurahan Lelateng dan sekitarnya, di tingkat pengecer dijual paling rendah Rp.18 ribu dan tertinggi mencapai Rp.20 ribu.

Di pangkalan elpiji SPBU Sudirman, sejak sebulan terakhir setiap gas datang selalu diserbu pengecer dan warga. Pembelinya pun dari sejumlah lokasi, bahkan ada yang dari luar kota Negara. Sehingga jatah 565 tabung gas langsung ludes dalam sekejap.

Pengelola SPBU, Gusti Putu Sudiasa mengakui kondisi tersebut. Menurutnya kondisi tersebut   sudah terjadi sejak sebulan terakhir. Agar merata pihaknya terpaksa melakukan pembatasan pembelian.

Di sisi lain, Kepala Dinas Perindagkop Jembrana, I Made Yasa mengaku belum mengetahuinya. Pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan pengecekan dan operasi terkait harga gas elpiji 3 kilogram tersebut. MT -MB