Denpasar (Metrobali.com)-

Proses uji kompetensi guru (UKG) online secara nasional sangat memprihatinkan. Pasalnya, selain terganjal masalah teknis sulitnya koneksi internet, kini setelah direkapitulasi sementara hasilnya pun jeblok. Di mana nilai rata-rata yang mampu diraih oleh para guru tersertifikasi sebagai peserta UKG hanya mencapai angka 44,55. Tak pelak, kualitas guru secara nasional pun semakin dipertanyakan. Begitu juga dengan kualitas guru di Bali khususnya. Akibatnya, kualitas generasi emas bangsa terancam merosot dan tidak mampu bersaing secara global.

Menyikapi hal tersebut, Ketua Dewan Pendidikan Kota Denpasar, Rumawan Salain menyatakan bahwa UKG bagi para guru tersertifikasi mulai dari jenjang pendidikan dasar maupun menengah memang sangat penting sebagai upaya pembinaan terhadap peningkatan kualitas guru sekaligus mutu pendidikan secara sistemik dan berkelanjutan. Dalam rangka mencetak generasi emas bangsa yang berkarakter, cerdas, kreatif dan kompetitif.

Hanya saja, UKG kurang tepat dan tidak efektif sebagai upaya memetakan kompetensi guru secara merata dan berkeadilan. Kenapa ? Karena, UKG dianggap sebagai ujian soal yang memicu stigma antara lulus dan tidak lulus. Selain itu, UKG memakai sistem online dengan sistem teknologi serba canggih. Di mana tidak semua guru paham cara memakainya. Makanya, pembinaan guru di jenjang pendidikan dasar maupun menengah sebaiknya dilakukan dengan pola pelatihan melalui beragam program edukasi seperti lokakarya, workshop, seminar, dan serasehan, serta lainnya.

Baginya, yang terpenting adalah program edukasi ini mampu bergulir secara berkelanjutan dan materi atau bahan kajiannya selalu diperbaharui sesuai perubahan sosial di masyarakat dan peradaban global. “Saya yakin pola pelatihan guru dengan program edukasi seperti workshop, lokakarya, seminar dan serasehan ini akan lebih hemat, efektif dan bernilai guna manfaat bagi pembinaan para guru ke depan,” tegasnya optimistis.

Untuk diketahui, para guru bersertifikasi dari jenjang pendidikan taman kanak-kanak (TK), pendidikan dasar (SD/SMP) hingga SMA/SMK yang menjadi peserta UKG di Bali tercatat sebanyak 18.178 orang. Terdiri atas guru TK sebanyak 698 orang, SD sebanyak 9.117 orang, SLB sebanyak 79 orang, SMP sebanyak 4.549 orang, SMA sebanyak 2.706) orang serta SMK sebanyak 1.030 orang.IJA-MB