Denpasar (Metrobali.com)-
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama PT Pelindo III Cabang Benoa, Denpasar akan menyambangi Kota Shanghai, China untuk mempresentasikan potensi wisata bahari Indonesia, khususnya Pulau Dewata.
Hal itu disampaikan General Manager PT Pelindo III Cabang Benoa, Denpasar, Iwan Sabatini di sela penanaman 2 ribu pohon mangrove di Desa Serangan, Pulau Serangan, Denpasar, Rabu 19 September 2012.
“Minggu depan ada pertemuan di Shanghai, China. Saya mendampingi Ibu Mari Elka Pangestu. Misi yang dibawa di sana salah satunya adalah potensi wisata dengan kapal pesiar atau yacht,” kata Iwan. Menurut dia, sebagai kota dengan luas lautan dan pantai yang besar, wisata bahari harus menjadi andalan kunci pariwisata Indonesia.
Rencananya, presentasi itu akan dilakukan di hadapan pengusaha kapal pesiar dan yacht. Pada kesempatan itu, Iwan juga akan menjelaskan kesiapan Pelabuhan benoa untuk menjadi pelabuhan utama kedatangan turis mancanegara.
“Kami juga akan menyiapkan infrastruktur untuk mendukung hal itu. Tahun 2013 kami akan melakukan perpanjangan dermaga. Di tahun yang sama kami juga menarget pendalaman kolam dermaga sudah selesai dilakukan,” papar Iwan.
Hal lain yang juga dilakukan adalah menyiapkan wilayah hutan mangrove di sekitar kawasan Pelabuhan Benoa. Tujuannya, agar keindahan mangrove dapat dinikmati wisatawan asing yang datang menggunakan kapal pesiar. Menurut dia, wisatawan asing menyukai keunikan tertentu dari sebuah destinasi.
“Keberadaan hutan mangrove sebagai tempat perkembangbiakan biota laut dan tempat berkumpulnya burung salah satu keunikan yang kami tawarkan dari wisata bahari ini. Dalam program lima tahun ke depan, kawasan yang masuk dalam Pelindo III akan ditanam sekitar 100 ribu pohon mangrove,” imbuh dia.
Tak hanya itu, Iwan juga akan menyinergikan pariwisata darat dengan pariwisata yang berbasis laut di sekitar kawasan Pelabuhan Benoa. “Di wilayah Benoa selatan terintgerasi dengan jalan tol di atas perairan yang banyak dipenuhi dengan mamgrove,” jelas dia.Untuk mencapai kesiapan sebagai pelabuhan utama kedatangan turis mancanegara, Iwan menjelaskan jika pelabuhan terbesar di Bali itu sedang diperpanjang hingga menjadi 240 meter. Tujuannya agar kapal cruise besar bisa bersandar di Pelabuhan Benoa. “Kami juga akan menyiapkan bolder atau pengikat kapal sepanjang 245 meter sehingga kapal pesiar yang bersandar bisa lebih nyaman,” urai dia. BOB-MB