Denpasar (Metrobali.com)-

Saat ini isu krusial menyangkut kekerasan, pelanggaran hak azasi dan gesekan-gesekan dalam hidup bersama, begitu marak. Semua itu memerlukan upaya untuk meretasnya agar dunia dapat menjadi rumah bersama yang nyaman dan damai.  Satu di antara sekian banyak upaya itu adalah memperbanyak film dokumenter yang mengusung semangat kebersamaan di tengah perbedaan.  Dalam rangka itulah Festival Film Dokumenter Bali (FFDB) 2012 diselenggarakan. Karena itu tema besar acara yang  akan digelar setiap tahun ini adalah “Kebersamaan di Tengah Keragaman”.

Diharapkan dengan penyelenggaraan festival ini kita dapat meluaskan keterlibatkan masyarakat dalam upaya membangun dan memperkokoh semangat kebersamaan di tengah keragaman. Juga, diharapkan melalui festival ini dapat tergali kembali pesan kebersamaan dalam keragaman yang terkandung pada berbagai kearifan lokal.

Di sisi lain, dengan mengusung sub tema “Perempuan, Anak-anak dan Semangat Kebersamaan di Tengah Keragaman”, diharapkan festival ini dapat menyegarkan ingatan masyarakat bahwa upaya membangun semangat pluralisme harus dimulai sejak usia dini. Dan, peran perempuan sebagai pilar utama dalam pola asuh, sangatlah penting.

 

Aktivitas

Acara-acara yang akan digelar dalam penyelenggaraan Festival Film Dokumenter Bali (FFDB) 2012 adalah Lomba Film Dokumenter yang melibatkan seluruh pembuat film dokumenter di Indonesia,  worksop bertajuk “Teknik Penyuntingan dan Perancangan Opening Scene dalam Film Dokumenter”, serta pemutaran film. Film yang akan diputar dalam festival ini adalah sepuluh film dokumenter terbaik karya para peserta.

Film-film tersebut dipilih oleh Dewan Kurator yang terdiri dari I Gede Putu Wiranegara, Erick Est, dan Samsul Hadi. Ke-sepuluh film terbaik tersebut kemudian itulah yang selanjutnya dinilai oleh dewan juri untuk menentukan lima nomine. Satu di antara ke-lima nomine itu akan ditetapkan sebagai pemenang yang berhak membawa pulang “Bhineka Tunggal Ika Award” dan uang tunai sebesar Rp20 juta. Sementara empat nomine yang tersisih,masing-masing akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp3 juta. Para juri tersebut terdiri dari Dr. Lawrence Blair, Slamet Rahardjo Djarot, Prof. Dr. I Made Bandem, Rio Helmi, dan I Gede Putu  Wiranegara. Selain pemutaran karya-karya terbaik peserta, juga ada pemutaran eksibisi karya para sineas dari dalam dan luar negeri.

Duta

Untuk menyebarluaskan informasi tentang festival ini, panitia menunjuk Marcella Zalianty sebagai duta. Dialah yang akan menyampaikan informasi berkait dengan semangat penyelenggaraan festival film dokumenter ini, ke sebanyak mungkin kalangan.  Panitia menunjuk Marcella karena selain sebagai figur publik  yang sudah terkenal, aktris peraih Piala Citra FFI 2005 ini tengah sangat serius menekuni film dokumenter.  Terbukti ia telah menggarap sebuah docudrama bertajuk “Batas” yang kini tengah ia kampanyekan ke mana-mana. SUT-MB1