Bandung, (Metrobali.com)-

Puslitbang Aptika dan IKP, Badan Pengembangan SDM Kominfo, Kementerian Komunikasi dan Informatika, menyelenggarakan Festival SDM Digital Tahun 2023, sebagai salah satu bentuk dukungan pemerintah dalam meningkatkan kesiapan berbagai pemangku kepentingan di Indonesia untuk menyongsong bonus demografi di 2045, termasuk dengan berbagai keuntungan dan tantangannya, khususnya di aspek sumber daya manusia bidang komunikasi, informatika, dan digital.

Kegiatan berlangsung selama 2 (dua) hari pada 14-15 Desember 2023, bertempat di Bandung Convention Center, Kota Bandung, Jawa Barat. Penyelenggaraan festival ini merupakan penyelenggaraan yang kedua kalinya, setelah sebelumnya diselenggarakan di Jakarta pada 2022. Kegiatan yang dirancang untuk mendukung program pengembangan SDM digital ini ditargetkan akan dihadiri oleh lebih kurang 1.000 orang peserta yang berasal dari unsur alumni pelatihan Digital Talent Scholarship (DTS), instansi pemerintah pusat dan daerah, perusahaan, lembaga pendidikan dan pelatihan, dan asosiasi profesi, serta para pemangku kepentingan dan masyarakat umum.

Rangkaian kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Badan Pengembangan SDM Kominfo, Dr. Eng. Hary Budiarto M.Kom, IPM, yang dalam sambutannya antara lain menyampaikan bahwa percepatan dan penguatan SDM maupun infrastruktur digital, yang diupayakan pemerintah dan berbagai stakeholders, mutlak diperlukan keberadaannya, guna menghindari makin timpangnya kesenjangan digital, baik dalam hal akses, literasi dan keterampilan digital, maupun kesenjangan penggunaan atau aktivitas Internet.

Beragam agenda disajikan dalam Festival SDM Digital ini, sebagaimana disampaikan oleh Kepala Puslitbang Aptika dan IKP, Dr. Said Mirza Pahlevi, M.Eng, selaku ketua panitia penyelenggara, yakni antara lain: peluncuran dan sosialisasi Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) 2023, sosialisasi peta okupasi, penandatanganan perjanjian kerja sama antara Kepala Badan Pengembangan SDM Kominfo dan Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan tentang Integrasi Informasi dan Data Elektronik Ketenagakerjaan Sektor Komunikasi dan Informatika, workshop, job fair, dan perlombaan.

Peserta festival mendapatkan penjelasan bahwa IMDI 2023 berperan penting dalam mendorong akselerasi agenda transformasi digital Indonesia. IMDI adalah indeks yang ditujukan untuk mengidentifikasi kondisi masyarakat digital di 514 kabupaten dan kota di Indonesia pada empat pilar penyusunnya, yaitu infrastruktur dan ekosistem, keterampilan digital, pemberdayaan, dan pekerjaan, sehingga dapat dijadikan pedoman penentu arah kebijakan, serta program-program pengembangan SDM digital yang komprehensif, dan tepat sasaran, baik oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, maupun pemangku kepentingan lainnya. Terjadi peningkatan pada hasil pengukuran IMDI dengan nilai 43,18 pada tahun 2023 dibandingkan dengan hasil pengukuran pada tahun 2022 yang hanya mencapai 37,80. Dengan adanya pengukuran secara berkala, diharapkan IMDI dapat dimanfaatkan sebagai instrumen untuk memantau perkembangan masyarakat digital Indonesia dari tahun ke tahun.

Lebih lanjut, pengukuran IMDI sendiri menyasar kepada kalangan perusahaan dan pekerja, di mana perusahaan dan pekerja dapat memanfaatkan Peta Okupasi dalam pengukurannya. Peta Okupasi Nasional Bidang TIK, yang merupakan katalog jenis-jenis jabatan/okupasi/profesi yang ada di bidang TIK beserta deskripsi jenjang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dan unit kompetensi di setiap jabatan/okupasi/profesi, akan menjadi acuan bagi perusahaan ketika memberikan data mengenai okupasi/keterampilan digital yang paling banyak diminta, pelatihan okupasi/keterampilan digital yang dilakukan, dan pengelompokan keterampilan digital berdasarkan okupasi dan jenjang keterampilan digital. Peta Okupasi juga menjadi acuan bagi pekerja ketika memberikan data mengenai jenjang keterampilan digital yang dikuasai dan jenis pelatihan keterampilan digital yang pernah diikuti.

Terkait perluasan kesempatan kerja bagi SDM Digital, tidak kurang dari 18 perusahaan yang bermitra dengan Badan Pengembangan SDM Kominfo turut meramaikan Job Fair dalam festival ini, yakni antara lain: PT Ozami Inti Sinergi (Indobot Academy), Metrodata, Floatway System, Train4Best, Nusantara Academy/escience, Rakamin Academy, Agate International, PT Mitra Insan Sejahtera (Pharos), Phintraco Group, Phincon, PT Mega Akses Persada (Fiberstar), Nokentech Digital Indonesia, Padepokan 79, Gits.id, nobaAR, Nusantara Beta Studio, DQLab, dan Jabar Digital Services, yang dapat dimanfaatkan oleh para peserta dalam mengembangkan karier di dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja.

Peserta Festival SDM Digital yang berasal dari kalangan alumni pelatihan DTS juga telah mendaftarkan diri untuk mengikuti berbagai sesi workshop, mulai dari Workshop Legalitas Usaha untuk UMKM, Workshop Excellent in Excel, Workshop Presentation Skill with Canva, hingga ke Workshop Mastering Public Speaking Skill. Materi Workshop dibawakan oleh para ahli di bidang masing-masing, untuk memberikan pembekalan tambahan bagi para alumni untuk mengarungi dunia kerja. Selain itu, masyarakat yang memiliki keahlian dalam bidang multimedia juga telah mengirimkan karyanya untuk dikompetisikan dalam perlombaan pembuatan notification sound untuk aplikasi DTS mobile dan perlombaan video digital, di mana pemenangnya diumumkan pada hari kedua.

Program pengembangan SDM Digital yang dilaksanakan oleh Kemkominfo tidak hanya meliputi jalur pendidikan nonformal melalui berbagai pelatihan peningkatan keterampilan digital, namun juga meliputi jalur pendidikan formal melalui penyelenggaraan pendidikan tinggi di Sekolah Tinggi Multimedia yang berlokasi di Yogyakarta, dan pemberian Beasiswa S-2 bidang kominfo.

Penyelenggaraan Festival SDM Digital Tahun 2023 merupakan momentum yang cukup penting dalam rangka memahami dan merayakan kemajuan SDM dalam menghadapi revolusi digital. Dengan kehadiran para narasumber terkemuka, praktisi, dan pelaku industri, acara ini diharapkan menciptakan energi positif dan semangat kolaborasi untuk mendorong pembangunan SDM yang berkelanjutan dan adaptif di masa depan. (RED-MB)