Festival Film1

Denpasar (Metrobali.com)-

Sebanyak 26 film terdiri atas 7 film cerita pendek dan 19 film dokumenter diputar di ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-36 tahun ini. Film ini merupakan peserta lomba dalam Festival Film Bali 2014. Pemutaran film ini berlangsung di gedung Ksirarnawa (arts centre) Bali, Denpasar mulai dari 18, 19 Juni dan 1, 9 Juli 2014. Bertujuan untuk menjaring masukan sekaligus apresiasi masyarakat sebelum para tim juri menentukan para pemenangnya.

Pada hari pertama, Rabu (18/6) malam telah diputar sebanyak 6 film yang terdiri atas 2 film cerita pendek dan 4 film dokumenter. Di antaranya Hari Raya Nyepi karya Nyoman Nurai (Klungkung), Wangsa karya Udayana Focus, Segara Kidul Tanah Lot karya I Nengah Karuna, Kresek karya Putu Satria Kusuma, Sesal (Buleleng), Mandala Suci Wanara Wana karya I Made Ariasa.

Selanjutnya, Kamis (19/6) akan diputar 7 film yang terdiri atas 1 film cerita dan 6 film dokumenter. Di antaranya Aci Tabuh Rah Pengangon (Disbud Badung), Bale Banjar karya Udayana Focus, Kerta Masa Masa Kerta karya I Made Alus Dharma Negara, Nangluk Merana Meyanin Bikul karya I Made Aryawan, Biu Kukung karya SMKN 1 Sukawati Gianyar, Kami Bukan Peminum Liar Sekaa Genjek Ajeg Bali karya Putu Doantara Yasa, Pikiran Petani karya Putu Kusuma Wijaya.

Setelah itu, pada Selasa (1/7) mendatang akan diputar kembali sebanyak 6 film terdiri atas 1 film cerita dan 5 film dokumenter. Di antaranya Seni untuk Sembuh karya I Wayan Wiranata, Pulang Ngayah karya Putu Satria Kusuma, Suryak karya I Made Alus Dharma Negara, Sawahku Subakku Bukan Milikmu karya Udayana Focus, Petruk karya I Wayan Wiranata, Harapan /Hope the Light in the Darkness karya Dewa Ayu Kusumawati.

Sedangkan, pada hari terakhir, Rabu (9/7) akan diputar sebanyak 7 film terdiri atas 3 film cerita pendek dan 4 film dokumenter. Di antaranya Mantra Kertamasa karya Disbud Kota Denpasar, Pakeling karya I Wayan Wiranata,  Denpasar 2093 karya Putu Raditya Pendet, Ngusaba Dangsil di Subak Temukus (Buleleng), I Meme Nanding Canang karya SMAN 1 Banjar Buleleng, Segores Harapan dari Balik Kaca karya SMAN 1 Banjar, Buleleng, dan Horee Perjuangan Niat dan Aku Mau Anak dalam Keterbatasan karya I Made Ariasa.

Kepala Seksi Perfilman dan Perizinan, Dinas Kebudayaan (Disbud) Bali, Made Mahesa Yuma, mengatakan bahwa festival film Bali tahun ini melibatkan tim juri seperti Bambang Pranoto, Hadi Hartono dan Samsul Hadi, (praktisi film), Anak Agung Gede Raka (budayawan). Nantinya akan diseleksi sebanyak 4 pemenang dari masing-masing katagori. Para pemenang akan berhak atas dana pembinaan dan piala serta piagam. Selain itu, film yang masuk nominator juga akan diikutkan dalam ajang lomba serupa di tingkat nasional.

Diharapkan, dengan adanya festival film Bali ini ke depannya para sinaes muda Bali semakin bergairah dalam membuat film dokumenter dan film cerita pendek. Bahkan di tahun depan katagori lomba akan terus ditambah sehingga segala aspek pendukung dalam penggarapan film terapresiasi secara maksimal. Ini tentunya sejalan dengan persaingan dan perkembangan zaman yang semakin ketat terutama dalam menggeliatkan industri kreatif nasional yang berbasis kearifan lokal. “Kita berharap ke depan peserta lomba lebih banyak dari tahun ini. Mengingat dari katagori hingga hadiah pun akan terus ditingkatkan,” harapnya. WB-MB