Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.

Jakarta (Metrobali.com)-

 

Indonesia resmi memulai program vaksinasi tahap kedua yang ditandai dengan vaksinasi bagi para pedagang di pasar Tanah Abang, Jakarta. Total sasaran mencapai 38.513 446 orang yang ditargetkan selesai pada Mei tahun 2021 mendatang. Sasaran penerima vaksin tahap 2 diperuntukkan bagi warga lanjut usia (lansia), tenaga pendidik, tokoh agama, aparat sipil negara, tenaga keamanan, pelaku pariwisata, pekerja sektor transportasi publik, atlit, wartawan serta pekerja media.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menegaskan bahwa untuk ketersediaan vaksin tahap 2 akan tercukupi. Karena Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) telah menerbitkan izin darurat vaksin atau Emergency Use of Authorization untuk vaksin yang diproduksi PT Bio Farma.

“EUA yang diterbitkan Badan POM ini merupakan upaya untuk memastikan aspek keamanan, mutu dan khasiat dari vaksin, sekaligus upaya mengakselerasi program vaksinasi tahap kedua,” Wiku memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Kamis (18/2/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Untuk mencukupi kebutuhan vaksin, pemerintah saat ini sedang bekerja keras menyediakan vaksin dengan jumlah sesuai kebutuhan. Hal ini sebagai komitmen pemerintah melindungi masyarakat dan upaya mempercepat terbentuknya kekebalan komunitas atau herd immunity. Dan seperti diketahui juga, saat ini vaksin Sinovac hanyalah satu dari berbagai vaksin yang sedang diusahakan pemerintah.

Sementara untuk program vaksinasi tahap 1 dengan sasaran tenaga kesehatan, hingga 17 Februari 2021 perkembangannya sudah mencapai total 1.149.939 tenaga kesehatan yang sudah menerima vaksin dari target 1,4 juta orang. Agar target sasaran tercapai, Wiku meminta para tenaga kesehatan yang belum menerima vaksin untuk turut serta berpartisipasi aktif. “Hal ini bertujuan ntuk meningkatkan perlindungan dan mencegah terjadinya penularan antara pasien dan tenaga kesehatan saat bertugas,” pesan Wiku.

Jakarta, 18 Februari 2021

Tim Komunikasi Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional