Jembrana (Metrobali.com)-

Dtengah pandemi Covid-19, empat (4) warga di Banjar Pangkung Dedari, Desa Melaya, Kecamatan Melaya digigit anjing rabies.

Keempat korban gigitan anjing rabies ini diantaranya Ni Ketut Sariningsih (57), Ni Nengah Weli (81), Ni Nyoman Suarti (62) dan Putu Bangkit Artajaya (5).

Keempat warga ini digigit anjing milik Gede Sutarya, salah satu warga di Banjar Pangkung Dedari, Desa Melaya. Anjing pertama kali menggigit tetangga Gede Sutarya bernama Ketut Sariani (55). Ia digigit pada tanggal 3 Maret dibagian betis kaki kanan dan kaki kirinya. Setelah menggigit anjing ini kemudian kabur.

Berselang tiga hari yakni tanggal 6 Maret, anjing ini menggigit Ni Nengah Weli (81), orang tua pemilik anjing. Ia digigit dibagian jari kaki kiri pada saat hendak ke kamar tidur.

Setelah menggigit, anjing berusia 6 bulan ini kemudian mengamuk dan menggigit Ni Nyoman Suarti (62) dan Putu Bangkit Artajaya (5).

Mengetahui anjing peliharaannya mengamuk dan menggigit, anjing ini kemudian dikurung. Pada hari Jumat (12/3) anjing ini kedapatan mati.

Mendapati anjingnya mati, pemilik anjing kemudian melaporkan kepada Putu Adi Wijaya, Kelian Banjar Pangkung Dedari, Desa Melaya dan dilaporkan ke pihak terkait.

Menindaklanjuti laporan warga ini pihak Keswan dan Kesmavet kemudian mengambil sample otak anjing mati dan dikirim ke laboratorium Balai Besar Veteriner di Denpasar untuk diteliti.

“Dari hasil lab yang keluar tanggal 18 Maret dinyatakan positif rabies” ujar Kasi Keswan dan Kesmavet pada Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, IGNB Rai Mulyawan, Jumat (19/3).

Sedangkan terhadap warga yang digigit anjing rabies menurutnya sudah mendapat penanganan dengan diberikan suntikan VAR (Vaksin Anti Rabies).

“Keempat korban sudah mendapatkan suntikan VAR di Puskesmas di Melaya. Ini kasus pertama di tahun 2021 ini” ujarnya seizin Kadis Pertanian dan Pangan Jembrana.

Pihaknya juga sudah melakukan vaksinasi terhadap 22 anjing warga setempat untuk mengantisipasi penularan rabies di tempat tersebut. “Vaksinasinya tadi siang. Kami juga melakukan eliminasi selektif” jelasnya.

Dari eliminasi selektif ini ada 6 ekor anjing yang diambil sample otaknya untuk selanjutnya dikirim ke lab di Denpasar. Anjing yang dieliminasi ini, anjing yang pernah kontak langsung dengan anjing rabies yang menggigit warga.

 

Pewarta : Komang Tole