Denpasar (Metrobali.com)-

Kiprah grup etnik harmoni (Emoni) Bali semakin bersinar saja. Setelah menuai sukses meluncurkan mini albumnya bertitel Harmoni Nada Cinta, belum lama ini. Tepatnya, saat tampil di panggung Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-34 tahun 2012. Kini, grup band yang digawangi personilnya AA. Gde Raka Gunawarman (vokal, gitar), Agus Anwar Eka Wahyudi (gitar), IB Yogi Pratama (bas), IGN A Gde Parama S. (perkusi), Made Dony Swiyoga Putra (suling, rindik), Wayan Deny Yoga Pratama (suling), AAN. Aritama (suling), dan AAN Edy Prayoga (suling) ini mulai kebanjiran job manggung.

Bahkan, Sabtu (1/9) lalu, grup band ini tampil sepanggung dengan musisi Richard Kaal dan Kiki Band dalam acara grand opening Warung Bendega, Denpasar. Dalam kesempatan itu, Emoni Bali tampil menggeber sederetan nomor andalannya dalam mini albumnya, di antaranya Harmoni Nada Cinta, Aku dan Waktu, Rindu, Bilang Aku Suka Kamu, Sekar Rare seperti Meong-meong, Jangi-janger, Bangun Kepupungan dan Gusti Ngurah Alit Jambe Pemecutan. “Kita sangat bangga dapat menghibur para tamu undangan yang hadir di sini dalam grand opening Warung Bendaga,” ujar vokalis Gde Raka, disela-sela aksinya.

Dalam kesempatan itu, tampak hadir sejumlah tamu undangan dari berbagai kalangan terutama para pejabat dan tokoh masyarakat seperti Wakil Gubernur Bali AA Ngurah Puspayoga, Wakapolda Bali Brigjen Pol. Ketut Untung Yoga, Wali Kota IB Rai Dharmawijaya Mantra,  Kapolresta Denpasar Kombes I Wayan Sunartha, serta pejabat penting lainnya.

Suasana terkesan cukup meriah dengan sajian hidangan spesial masakan khas Bali dan nasional. Terlebih lagi, dalam nuansa perpaduan dekorasi artistik gedung modern dan etnik Bali yang disorot aneka lampu warna-warni yang cukup remang-remang. Sangat klasik dan elegan.

Manager  Warung Bendega, IB Termiana alias Gus De berharap dengan adanya sejumlah perbaikan Warung Bendega yang telah berdiri sejak 1997 ini nantinya mampu memberikan nuansa baru dan kenyamanan tersendiri dalam suasana etnik Bali yang modern. Selain itu, menu makanan yang disajikan pun khas Bali, sebagai upaya mempertahankan kuliner khas Bali. “Kita ingin menyelamatkan budaya dari banyaknya invasi budaya barat pada gaya hidup kulinar kekinian,” ujarnya. IJA-MB