Chicago (Metrobali.com)-

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange ditutup di tingkat terendah hampir tiga tahun pada Rabu (Kamis pagi WIB), di tengah ekspektasi Federal Reserve AS akan memperlambat laju stimulus moneternya akhir tahun ini.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus turun 45,3 dolar AS atau 3,55 persen menjadi menetap di 1.229,8 dolar AS per ounce. Emas berjangka berada di jalur untuk penurunan 23 persen pada kuartal ini.

Harga emas sejauh minggu ini kehilangan hampir 4,5 persen, dan turun 11,6 persen dalam sebulan hingga hari ini sebagai akhir dari pendekatan perdagangan Juni.

Pasar emas terpukul oleh meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memperlambat laju stimulus ekonomi akhir tahun ini, yang menekan emas, menurut analis pasar.

Juga pada Rabu, komoditas dalam denominasi dolar seperti emas merasa terjepit oleh kenaikan dolar AS terhadap para pesaingnya, karena greenback mencari kenaikan keenam hari berturut-turut.

Dolar yang lebih kuat membuat komoditas yang dihargakan dalam mata uang itu lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lainnya.

SPDR Gold Trust, dana yang diperdagangkan di bursa, turun 11 persen sejak awal Juni setelah turun lebih dari 3,0 persen pada Rabu.

Pada pekan lalu, Ketua Fed Ben Bernanke mengindikasikan bahwa bank sentral dapat memperlambat laju pembelian obligasinya pada awal tahun ini jika ekonomi AS terus membaik sesuai perkiraan.

Perak untuk pengiriman Juli turun 93,9 sen, atau 4,81 persen, menjadi ditutup pada 18,587 dolar AS per ounce. INT-MB