Denpasar (Metrobali.com)-

Dari 14 karya film dokumenter Bali yang masuk seleksi dalam ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-34 tahun ini telah dicuitkan oleh tim juri menjadi 10 nominator. Selanjutnya, diperas kembali hingga menjadi 6 nominator. Untuk menentukan pemenang utama dan pemenang harapan. Para juri terdiri atas I Wayan Geriya, Samsul Hadi, Didi Petet, Hadiartomo, dan Bambang Pranoto.

Akhirnya, melalui debat panjang para tim juri bersepekat memutuskan bahwa karya film dokumenter dari duta Buleleng berjudul Doa dalam Satu Nafas karya Gede Seen berhasil keluar sebagai pemenang utama dalam festival film dokumenter Bali di ajang PKB tahun ini.

Kemudian, sebagai pemenang runner up I disabet oleh Putu Satria, Singaraja (peserta umum) dengan film dokumenter berjudul Subak Pancoran “Sinar Kecil di Kaki Bukit”. Disusul film dokumenter berjudul, Was Kunan karya I Gede Ngurah Dody Prayoga dari SMK Mas Ubud Gianyar (peserta umum) sebagai pemenang runner up II.

Selanjutnya, untuk pemenang harapan I diraih oleh I Komang Sukayasa dari duta Karangasem dengan film dokumenter berjudul Burdah, disusul harapan II oleh Dwitra J. Ariana dari duta Bangli dengan film dokumenter berjudul Pura Tanpa Daging Babi, serta film dokumenter berjudul Pengruwatan Sapuh Leger karya IB Putra Yudhana dari duta Badung sebagai harapan III.

Para pemenang utama dan harapan tersebut selain mendapatkan hadiah berupa tropi dan piagam juga mendapatkan dana pembinaan. Yakni Juara I berhak atas dana pembinaan sebesar Rp 7,5 juta, Juara II sebesar Rp 6,5 juta, serta Juara III sebesar Rp 5,5 juta, sedangkan harapan I sebesar Rp 4,5 juta, harapan II sebesar Rp 3,5 juta, serta harapan III sebesar Rp 2,5 juta.

Sementara itu, sisanya empat nominator lagi hanya diberikan penghargaan berupa piagam. Selain itu, karya film dokumenternya juga turut dilombakan bersama karya film dokumenter dari para pemenang utama dan harapan ke Jakarta awal Agustus mendatang dalam ajang festival film dokumenter kearifan budaya lokal besutan Dirjen Perfilman, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Pengumuman pemenang akan dilakukan antara bulan Oktober atau November mendatang.

Kepada koran ini, Ida Ayu Masyeni, Kabid Perfiman dan Kesenian Disbud Bali, dengan didampingi Wayan Dauh, panitia film dokumenter PKB 2012, Minggu (8/7) kemarin mengatakan dalam upaya mengapresiasi semangat kreatif para sinaes muda Bali ini pihaknya kembali akan mengikuti 10 nominator terbaik dalam festival film dokumenter Bali tahun ini di Jakarta.

Diharapkan, dari 10 nominator dari film dokumenter Bali ini dapat bersaing dan berhasil meraih Juara terbaik seperti dengan hasil seleksi dalam festival film dokumenter di ajang PKB tahun lalu. “Demi penguatan daya saing sineas Bali ke depan secara global tentunya,” tegasnya.

Lebih jauh, Wayan Dauh menambahkan dua film dokumenter Bali yang lolos sebagai Juara I dan II mengangkat kisah tentang kolaborasi budaya antara Hindu dan Islam. Juara I tentang kolaborasi budaya dalam kehidupan ritual di sebuah Pura di Singajara, dan Juara II tentang kolaborasi budaya dalam kehidupan Subak. Artinya, sangat relevan dengan tema PKB tahun ini yang mengusung tema Paras Paros: Dinamika dalam Kebersamaan. “Semoga saja 10 nominator dari film dokumenter Bali dalam PKB tahun ini mampu bergeming dan berjaya ditingkat nasional nanti,” harapnya. IJA-MB