Jakarta, (Metrobali.com)

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) melalui Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) Monitoring dan Evaluasi (Monev) Kerjasama Kemenko Marves dengan Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo), dan fishOn. Rapat koordinasi ini bertujuan untuk menindaklanjuti nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama Nomor 01/NKB/MARVES/VIII/2020 pada tanggal 30 Agustus tahun 2020 antara ketiga instansi tersebut. Nota kesepahaman dan perjanjian kerja antara Kemenko Marves, Perum Perindo, dan fishOn ini berfokus pada usaha pemerintah untuk meningkatkan daya saing produk kelautan dan perikanan di Indonesia.

“Kemenko Marves, Perum Perindo, dan fishOn sudah bekerja sama dalam usaha pemerintah meningkatkan daya saing produk kelautan dan perikanan. Melalui nota kesepahaman dan perjanjian kerjasama yang sudah kita tandatangani, sudah ada BUMN Perum Perindo yang menyerap, memproses, dan distribusi hasil tangkapan nelayan melalui aplikasi daring Sahabat Gemarikan,” pungkas Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Dedy Miharja memimpin rakor tersebut (11-02-2021).

Asdep Dedy melanjutkan, bahwa dengan adanya rakor ini kita bisa saling berdiskusi lebih lanjut untuk langkah di tahun 2021 mengenai nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama ini. Diskusi ini fokus dalam hal progress yang sudah terjadi, kendala, dan langkah kedepannya antara ketiga instansi terkait.

Perwakilan dari Perum Perindo memaparkan bahwa sejauh ini telah melakukan persiapan terkait dengan keikutsertaan mereka dalam menyerap hasil tangkap nelayan melalui aplikasi lelang online fishOn. Persiapan itu antara lain adalah dengan menyiapkan dana, menentukan harga di tingkat nelayan dan berbagai kelengkapan teknis agar mutu ikan dapat terus terjaga baik sejak pendaratan hingga distribusi ke pasar.

“Kami telah melakukan piloting lelang online di TPI Higienis Prigi Trenggalek, dan saat ini sedang melakukan persiapan untuk turut serta sebagai off taker di TPI Online Palangpang, Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Sukabumi. Di Prigi kami telah menyiapkan cold storage dengan kapasitas 50 ton dan di Ciwaru 20 ton hasil kerjasama dengan Koperasi Nelayan Berdaulat Ciwaru,” ucap perwakilan dari Perum Perindo.

fishOn juga ikut menjelaskan terkait ekosistem digital yang dibangun untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dan juga pelaku UMKM bidang kelautan dan perikanan. “Sebagai start-up binaan Kemenko Marves, kami telah menyediakan ekosistem digital bidang kelautan dan perikanan mulai dari pemberian modal melalui KUR BNI, teknologi informasi posisi ikan hingga solusi pemasaran melalui e-commerce Sahabat Gemarikan” kata perwakilan dari fishOn.

Program ini juga didukung oleh beberapa lembaga keuangan dan perbankan seperti Bank Negara Indonesia (BNI), PNM dan Komunal. Bentuk dukungannya adalah berupa pinjaman modal KUR untuk nelayan, permodalan untuk Koperasi nelayan hingga modal Perum Perindo sebesar 50 Miliar dengan opsi penambahan modal hingga 100 Miliar untuk memastikan seluruh hasil tangkap nelayan binaan fishOn bisa terserap.

Usaha pemerintah melalui Kemenko Marves, Perum Perindo, dan fishOn untuk meningkatkan daya saing produk kelautan dan perikanan di Indonesia juga berperan dalam menuntaskan tingginya angka stunting di Indonesia yang masih tinggi. Produk kelautan dan perikanan Indonesia menjadi salah satu pemecahan masalah untuk permasalahan angka stunting yang masih tinggi di Indonesia.

Editor : Widana