● Melalui Program #PahlawanPohon, Traveloka melakukan penanaman 40.000 bibit bakau di
Hutan Mangrove di Kecamatan Gerokgak guna berkontribusi mengurangi emisi CO2, mendorong
pelestarian ekowisata dan pengembangan pariwisata berkelanjutan, serta mendorong ekonomi
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
● Inisiatif #PahlawanPohon sejalan dengan strategi jangka panjang rendah karbon dan ketahanan
iklim yang ditargetkan pemerintah untuk tercapai pada tahun 2050.
● Traveloka juga mengajak para konsumen untuk turut berperan aktif menjaga keberlanjutan
ekosistem mangrove melalui Group Mission: #PahlawanPohon pada aplikasi Traveloka.

Jakarta (Metrobali.com)-

Traveloka, lifestyle superapp di Asia Tenggara, hari ini meluncurkan inisiatif berkelanjutan bertajuk #PahlawanPohon, bekerja sama dengan World Resources Institute (WRI) Indonesia, Mangrove Nusantara (MATA), dan didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), serta Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah Bali. Inisiatif #PahlawanPohon ini merupakan bagian dari komitmen Traveloka untuk mendukung agenda pemerintah dalam pengembangan pariwisata domestik yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Melanjutkan inisiatif penanaman bibit bakau yang sebelumnya digelar di Mandalika, Nusa
Tenggara Barat, kini melalui Program #PahlawanPohon Traveloka menginisiasi penanaman
40.000 bibit bakau dengan area tanam seluas 12,5 hektar di Hutan Mangrove di Kecamatan
Gerokgak. Inisiatif ini sejalan dengan strategi jangka panjang rendah karbon dan ketahanan
iklim yang ditargetkan pemerintah untuk tercapai pada 2050. Hasil penanaman bakau ini
diharapkan mampu mengurangi hingga 4,45 juta kilogram emisi karbon dioksida (CO2).
Berdasarkan riset yang dirilis WRI tahun 2020, 1 pohon bakau mampu menyerap 100
kilogram karbon dioksida (CO2). Jumlah ini setara emisi karbon yang dihasilkan dari 400 km
perjalanan dengan mobil, 1.160 km perjalanan dengan motor, atau penggunaan pendingin
ruangan (AC) selama 3 hari (72 jam). Selain menjadi langkah efektif untuk menekan emisi
karbon, penanaman bakau juga dapat mendorong pelestarian ekowisata dan mengembangkan pariwisata berkelanjutan.

Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mengatakan, “Konsep pariwisata berkelanjutan merupakan salah satu fokus utama pemerintah untuk memastikan pengembangan pariwisata secara bertanggung jawab dengan tetap memerhatikan dan
memelihara keberlangsungan ekosistem lingkungan. Selain itu, pariwisata berkelanjutan
juga bermanfaat untuk menyerap banyak tenaga kerja, sehingga mendorong ekonomi dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Inisiatif ini merupakan salah satu upaya
kerjasama antara pelaku sektor industri dan pemerintah untuk meningkatkan kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkelanjutan.”

Tjok Bagus Pemayun, Kepala Dinas Pariwisata Bali, mengatakan, “Kabupaten Buleleng
merupakan salah satu kawasan hutan bakau yang menjadi cagar budaya alam di Pulau Bali.
Ekosistem bakau tidak hanya dapat menyerap emisi karbon, namun juga menjadi sumber
pendapatan bagi masyarakat sekitar. Selain itu, Hutan Mangrove di Kecamatan Gerokgak
juga memiliki potensi ekowisata begitu besar yang diharapkan dapat mendorong pemulihan
pariwisata Bali. Kami sangat mendukung inisiatif yang dilakukan Traveloka dan mengajak
seluruh masyarakat untuk bersama-sama memelihara ekosistem pariwisata kita.”
Selain menanam bibit bakau, Traveloka juga turut memberdayakan masyarakat yang tinggal
di sekitar Hutan Mangrove di Kecamatan Gerokgak untuk ikut serta dalam pemeliharaan
(penyiangan, penyulaman, penjarangan) kelestarian bakau. Kegiatan ini dilakukan bekerja
sama dengan Mangrove Nusantara (MATA), organisasi non-pemerintah yang bergerak
dibidang konservasi wilayah pesisir, khususnya di kawasan mangrove di Indonesia. Tidak
hanya itu, Traveloka juga mengajak para konsumen untuk turut berpartisipasi dalam
program ini melalui Group Mission: #PahlawanPohon yang tersedia pada aplikasi Traveloka.
Para konsumen dapat memilih banner #PahlawanPohon di laman utama, kemudian memilih
‘Gabung’ pada Group Mission, menyelesaikan misi, dan mendapatkan sertifikat apresiasi.
Albert, Co-Founder Traveloka, mengatakan bahwa Traveloka menyadari bahwa sektor
swasta memiliki peran penting untuk mendorong industri pariwisata yang ramah lingkungan
serta bertanggung jawab, sejalan dengan agenda pembangunan berkelanjutan yang
dicanangkan pemerintah. “#PahlawanPohon merupakan salah satu bentuk tanggung jawab
kami sebagai perusahaan yang berkomitmen menjalankan prinsip-prinsip berkelanjutan
untuk menjaga pesona ekowisata di tanah air. Kami juga melibatkan pengguna kami yang
berjumlah lebih dari 40 juta orang untuk turut memelihara destinasi wisata melalui program
ini,” ujar Albert.
Almo Pradana, Deputi Direktur Bidang Iklim, Kota, Energi, dan Laut WRI Indonesia,
mengatakan, “Kolaborasi yang baik antar pemerintah, swasta, dan publik dapat
memberikan kontribusi nyata terwujudnya kelestarian lingkungan yang berkelanjutan,
termasuk pengurangan emisi karbon di Indonesia. Program Penanaman Bakau bersama
Traveloka dengan dukungan Kemenparekraf, KLHK, dan pemerintah setempat tidak hanya
memberikan dampak positif bagi lingkungan, tapi juga mendukung keberlangsungan
kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat, khususnya di kawasan Kabupaten Buleleng.”
Selain itu, Albert menambahkan “Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia
memiliki banyak keindahan alam yang unik dan menarik, salah satunya yaitu di Kabupaten
Buleleng, Bali. Untuk menjaga kelestariannya sembari memberikan kontribusi positif
terhadap lingkungan, diperlukan upaya ekstra dan keterlibatan berbagai pihak agar
destinasi wisata Indonesia dapat terus dinikmati oleh generasi masa mendatang.