London (Metrobali.com) –

Kepemilikan beberapa klub sepak bola dapat membantu mengembangkan bakat-bakat muda dan menguntungkan secara ekonomis, menurut pria asal Belgia Roland Duchatelet, yang belakangan menambahi klub-klub Inggris dan Spanyol dalam daftar kepemilikan klubnya.

Ia merupakan pebisnis sukses dan politisi yang berpengaruh.

Sekarang, dengan keuntungan sektor perbankan dan politik di belakangnya, Duchatelet yakin ia mengetahui langkah maju di sepak bola, dengan membangun jaringan-jaringan yang dibentuknya di enam klub yang berbeda di lima negara.

Bulan lalu Charlton Athletic di Championship (kompetisi strata kedua di Inggris) dan klub divisi dua Spanyol AD Alcorcon menjadi tambahan terkini pada portfolio bisnis keluarganya, yang juga mencakup Standard Liege dan Sint-Truide di Belgia, Carl Zeiss Jena di Jerman, dan klub Hungaria Ujpest.

Di stadion Charlton yang berada di London tenggara pada Kamis, ia berbicara untuk pertama kalinya sejak melakukan pembelian menuju dunia sepak bola Inggris yang kosmopolit mengenai keuntungan memiliki sejumlah klub – yang diizinkan badan sepak bola Eropa UEFA sepanjang tim-tim tersebut tidak terlibat di kompetisi yang sama.

Didampingi pelatih Charlton, mantan pemain internasional Inggris Chris Powell, dan direktur klub yang baru Katrien Meire, Duchatelet mengklaim bahwa keuntungan utamanya adalah memiliki keuntungan untuk meminjam pemain-pemain dan untuk mempelajari sisi manajerial dan pengetahuan perburuan pemain dari berbagai macam klub.

“Cara klub untuk dapat bertahan tanpa suntikan uang yang besar setiap tahunnya adalah mengembangkan pemain-pemain muda,” ucapnya.

“Itulah model satu-satunya. Jika Anda melihat kepada tim nasional Belgia, lima dari pemain-pemain yang tampil sebagai pemain inti pada dua pertandingan terakhir datang dari akademi Standard Liege – (Marouane) Fellaini, (Kevin) Mirallas, (Nacer) Chadli, dan yang lain. Jaringan klub-klub ini sangat menarik untuk memberi lebih banyak pengalaman di level yang layak,” katanya.

“Contohnya pemain muda di sini di Carlton yang tidak begitu kuat namun secara teknik sangat bagus dapat dipindahkan ke Spanyol di mana gaya sepak bolanya tidak terlalu keras dan pemain-pemain ini memiliki kesempatan untuk melakukannya,” tambahnya.

Meski para penggemar di Standard sangat kritis ketika Duchatelet (67) memecat pelatih Mircea Rednic dan menunjuk Guy Luzon dari timnas Israel U-21, klub telah bangkit dari finis mengecewakan musim lalu untuk unggul 10 angka di puncak klasemen.

Dengan kondisi Charlton yang menduduki posisi tiga terbawah di Championship, Powell yang merupakan sosok populer berada di bawah tekanan yang sama, namun kemarin sang pemilik baru berkata bahwa tengah dilakukan berbagai diskusi mengenai kontrak baru dengannya sebab “ia merupakan pelatih yang sangat bagus.” (Ant/Reuters)