Sofia, (Metrobali.com) –

Duta Besar Indonesia untuk Bulgaria, Bunyan Saptomo mengatakan cabang olahraga pencak silat saat ini sudah mendapat tempat di Bulgaria meski belum ada federasinya maupun pengakuan resmi dari pemerintah.

“Yang sudah masuk ke sini adalah perguruan Sandhi Murti dari Bali. Muridnya sudah ratusan dan sudah beberapa kali tampil,” kata Bunyan Saptom di sela demo pencak silat di Sofia, Kamis.

Meski belum melihat secara langsung, Bunyan mengatakan, pihaknya akan terus memantau pertkembangan olahraga asli Indonesia itu dan akan terus mendorong dibentuknya federasi resmi hingga pengakuan dari pemerintah setempat.

“Kami akan terus pantau perkembangannya. Kami berharap pencak silat terus berkembang dan mendapatkan pengakuan,” katanya menambahkan.

Saat ini Kemenpora terus berjuang agar mendapatkan dukungan dari berbagai negara terkait dengan pencak silat yang akan didaftarkan ke Unesco selaku warisan budaya serta keinginan untuk dimasukkan pada olimpiade.

Sebelum ke Bulgaria, tim Kemenpora yang dipimpin langsung oleh Menpora Roy Suryo juga melakukan permintaan dukungan dari Spanyol. Bahkan di Negeri Matador itu juga ditandatangani nota kesepahaman kerja sama olahraga kedua negara.

“Kenapa saya sendiri harus berangkat karena ada yang ditanda tangani. Makanya tidak bisa ditinggalkan,” katanya.

Menurut dia, khusus dengan Bulgaria nota kesepahaman kedua negara sebenarnya sudah tuntas dibicarakan. Namun, saat ini nota kesepahaman belum bisa ditandatangani karena pemerintahan Bulgaria dalam masa transisi.

“Masih diupayakan oleh Menpora Bulgaria karena terlebih dahulu mendapatkan izin presiden. Untuk draf awal semuanya sudah beres,” kata pria yang juga ahli telematika itu.

Pertemuan antara kedua menteri yaitu Roy Suryo dengan Evgenia Radanova sudah dilakukan. Bahkan kedua menteri ini membuka secara langsung kejuaraan “Babolat Bulgarian Badminton International Championships 2014” di Sofia Sport Hall. Dalam pembukaan kejuaraan itu diselingi eksebisi pencak silat dari atlet asal Indonesia.

(Ant) –