Nenek Siria satu abad

Klungkung (Metrobali.com) –

Mendekati dua tahun tepatnya 13 Februari 2013 Nyonya Ayu Pastika bersama rombongan datang ke Klungkung menemui warga miskin. Dia adalah Nenek Siria 90, warga Banjar Dinas Glogor, Desa Pikat Kecamatan Dawan. Kedatangan Nyonya Ayu Pastika tidak lain adalah memberi bantuan sembako dan sejumlah uang. Namun sejak itu pula tidak ada kelanjutan dari bantuan yang diberikan kepada Nenek Seria yang kini semakin kurus dan perut membuncit, bahkan rombongan yang turut mendampingi tidak ada satupun yang merespon untuk menindak lanjuti apa yang telah dilakukan Nyonya Ayu Pastika. Kunjungan tersebut sepertinya hanya pencintraan belaka.

Sementara itu ditemui Selasa ( 6/1 ) di gubug yang ditempati Nenek Siria tidak ada perubahan sama sekali, bau pesing menyengat hidung begitu hendak masuk kegubug berukuran 3×3 meter berlantaikan tanah dengan penyekat gubug dari gedek. Nenek Seria yang berusia 95 tahun ini selain mengalami buta juga lumpuh, otomatis aktivitas dilakukan didalam gubug. Beruntung putri kedua dari Nenek Seria dengan setia menemai dihari tuanya. Ni Nengah Suri 45  inilah yang selalu dengan tabah dan telaten merawat Ibu kandungnya  dari menyiapkan makanan bahkan untuk buang air besar dan kecil dilakukan tanpa mengeluh.

Sementara suami dari Suri bernama Ketut Dasna 55 hanyalah sebgai buruh pemanjat pohon kelapa yang tidak seberapa hasil yang didapat hanya cukup untuk makan. Guna menemani Ibu Kandungnya, suami Suri warga Glogor atas seijin Nenek Siria untuk dipersilahkan mendirikan gubug tidak jauh dari gubug nenek Siria. Suri pun tidak lupa akan kunjungan Nyonya Ayu Pastika bersama rombongan dua tahun yang lalu. “ Ya saya masih ingat Nyonya Ayu bersama rombongan datang dua tahun yang lalau memberi bantuan sembako dan sejumlah uang, “ ujarnya. sejak kedatangan beliu hingga kini tidak pernah lagi ada yang datang memberi bantuan sembako. Namun dirinya mengaku kalau ada rombongan yang rutin setiap bulan datang memberi sembako. “ Hari minggu ( 4/1 ) mereka datang dengan baju seragam ada warna merah dan hitam membawa sembako, ‘ ungkap Suri menyebut nama KTH. Ditanyak apakah ada bantuan selain dari rombongan KTH….Suri mengaku kalau bantuan dari pemerintah berupa Raskin diakui pernah diterima namun itu diambil keluarganya. Dia mangaku tidak mau ribut masalah raskin. Biarlah aparat terkait yang menilai keadaan keluarganya. “ Jika memang layak mendapat bantuan dengan senang hati saya terima, “ ujarnya.

Perlu dikeahui gubug yang ditempati Nenek Siria pada malam hari hanya diterangi lampu templek begitu juga gubug yang ditempati putrinya. Untuk bisa sampai ke Gubug Nenek Siria dari jalan raya masuk ke gang menuju tegalan dengan jarak kurang lebih 300 meter. Itupun harus melalui sungai kering yang tentunya jika hujan lebat sungai tersebut baru ada airnya. SUS-MB