HIV AIDS

Jembrana (Metrobali.com)-

Perkembangan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Jembrana semakin memperihatinkan saja. Bahkan setiap tahun diperidiksi mengalami kenaikan.

Komunitas Jalak Bali (KJB) mencatat sebanyak 545 orang terjangkiti kasus mematikan ini dari tahun 2005 hingga 2014. Dari angka tersebut KJB telah melakukan pendampingan terhadap 228 orang, 165 orang diantaranya meninggal.

Sementara data dari  KPA Jembrana tercatat 556 orang. Angka tersebut angka kumulatif dari tahun 2005 sampai per 31 Desember 2014.

Ketua Komunitas Jalak Bali (KJJ). Made Suarnayasa alias Dek No mengatakan di tahun 2014 lalu pihaknya telah melakukan pendampingan terhadap 74 orang yang tersebar diseluruh kecamatan di Jembrana. Sementara yang meninggal di tahun yang sama sebanyak 18 orang.

Menurutnya di bulan Januari 2015 ini, pihaknya sedang melakukan pendampingan terhadap 5 orang yang positif terjangkiti HIV/AIDS di Kecamatan Mendoyo, yakni 2 balita, 2 IRT (ibu rumah tangga) dan 1 orang pria.

“Sebenarnya 6 orang, tapi satu orang dari Kecamatan Negara sudah meninggal. Semuanya masih usia produktif kisaran 25 sampai 35 tahun” Terang Suarnayasa didampingi koordinator KJB, Gusti Ngurah Kade Dwi Putra Adnyana, ditemui Kamis (5/2).

Suarnayasa mengaku kesulitan dalam melakukan pendampingan terhadap balita. Pasalnya RSUD Negara hingga saat ini belum belum memiliki dokter spesialis anak yang khusus menangani balita terjangkiti HIV/AIDS, termasuk obat ARV khusus bagi anak.

“Disini (Jembrana) belum ada ARV khusus anak, jadi terpaksa kami cari di Denpasar” ujarnya.

Diakuinya penyakit mematikan ini ibarat gunung es, dimana yang kelihatan hanya permukaannya saja. “Enam orang itu diketahui ketika pihaknya melakukan konseling, belum yang VCT di luar Jembrana” ujarnya.

Suarnayasa memperkirakan perkembangan kasus mematikan di tahun 2015 akan sama dengan tahun 2014. “Melihat kasus yang ada (Januari), kami estimasikan akan terdapat 6 orang setiap bulannya, sama seperti tahun lalu” pungkasnya. MT-MB