Foto: Tokoh pendidikan Bali Dr. Ir. Wayan Adnyana, S.H.,M.Kn., maju sebagai Caleg Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk DPRD Bali Dapil Karangasem.

Denpasar (Metrobali.com)-

Caleg Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dr. Ir. Wayan Adnyana, S.H.,M.Kn., mengaku optimis terpilih di DPRD Bali Dapil Karangasem pada Pemilu 2024 mendatangDia pun berkomitmen terus berjuang memajukan dunia pendidikan di Bali dengan latar belakangnya sebagai tokoh pendidikan, pendiri kampus ATRO Bali dan Universitas Bali Dwipa yang telah mendedikasikan hidupnya untuk membantu memajukan dunia pendidikan di Bali.

Dia lantas bercerita mengenai perjuangannya mendirikan dua kampus tersebut. Wayan Adnyana mengatakan setelah memutuskan untuk tidak berpolitik lagi pasca belum berhasil lolos terpilih sebagai Anggota DPD RI Perwakilan Bali pada Pemilu 2019 lalu, ia memilih untuk fokus kembali ke dunia pendidikan.

Pada tahun 2019 ijin Universitas Bali Dwipa keluar dan resmi menjadi universitas yang baru di Bali. Dalam perjalanan dan perjuangannya, Wayan Adnyana yang merupakan Ketua Yayasan Pendidikan Usadha Teknik Bali yang menaungi Universitas Bali Dwipa ini mengungkapkan membangun sebuah universitas merupakan sesuatu yang tidak mudah dan memerlukan perhatian yang khusus.

“Membangun suatu universitas itu sesuatu yang tidak mudah, perlu benar-benar perhatian yang sangat khusus, yang sangat besar dari saya, sehingga setelah Pemilu 2019 saya sempat meninggalkan dunia politik dan concern membangun pendidikan tinggi,” kata tokoh Bali yang pernah maju sebagai Calon Anggota DPD RI Perwakilan Bali pada Pemilu 2019 lalu dengan mengantongi 15.008 suara ini.

Setelah sukses mendirikan Universitas Bali Dwipa, Wayan Adnyana kemudian mengembangkan Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Bali (ATRO Bali) yang telah berdiri lebih dulu berdiri. Bersama dengan Akademi Keuangan dan Perbankan Denpasar (Akaba), ATRO Bali akan dikembangkan menjadi Politeknik Internasional Atro Bali. Untuk program studinya ada radiologi, keuangan dan perbankan.

Selain itu juga direrencanakan ditambah dua program studi lagi di bidang perkapalan, yakni Nautika dan Teknika. Persyaratan untuk pengajuan kedua program studi tersebut telah diproses di Jakarta.

Menurut Wayan Adnyana kedua program studi tersebut sangat menjanjikan di Bali saat ini, dimana lulusan nantinya akan menjadi tenaga profesional di bidang navigasi perkapalan kemaritiman. Diharapkan ijin untuk kedua prodi tersebut bisa keluar di tahun ini.

“Jadi di teknika untuk ahli permesinan kapal, kemudian nautika-nya sebagai awak kapal,” ungkap tokoh pendidikan Bali asal Desa Menangan, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem ini.

Wayan Adnyana juga mengungkapkan semangat politiknya mulai muncul kembali untuk bergabung di partai politik dan akhirnya menjatuhkan pilihan ke partai Solidaritas Indonesia (PSI). Wayan Adnyana mengaku sudah mengamati sepak terjang PSI sejak partai tersebut baru pertama kali muncul di dunia politik sebagai partai politik yang memprioritaskan anak muda.

Prioritas itulah yang juga membuat Wayan Adnyana jatuh hati dengan PSI hingga akhirnya resmi gabung PSI dan dipercaya sebagai Ketua Dewan Pembina DPW PSI Bali. Karena menurutnya anak muda memang harus mendapatkan perhatian lebih karena mereka adalah generasi penerus bangsa. Wayan Adnyana juga mengapresiasi konsistensi PSI yang memiliki DNA anti-korupsi dan anti-intoleransi.

Semangat serupa juga disampaikan Wayan Adnyana kepada mahasiswa-mahasiswanya di kampus. Ia mengaku tidak ingin mencetak sarjana-sarjana yang menjadi beban, namun sarjana-sarjana yang siap mengabdikan diri sebagai pejuang bangsa.

“Mahasiswa-mahasiswa lulusan saya harus mempunyai integritas, spiritual yang baik, kepribadian yang baik, jujur dan semangat membangun masyarakat dan bangsa Indonesia,” ungkap tokoh pendidikan yang juga seorang doktor ilmu hukum dan notaris ternama di Bali ini.

Wayan Adnyana menilai PSI yang memiliki segmen anak-anak muda tentu berkaitan erat dengan pendidikan, dengan dunia yang memang menjadi jalan pengabdiannya selama. Dia lantas mengungkapkan bahwa dirinya masih ingin membangun Bali khususnya di sektor pendidikan secara lebih luas lagi dengan perjuangan di lembaga legislatif. Oleh karena itu dirinya memutuskan untuk maju sebagai caleg PSI untuk DPRD Provinsi Bali dari Dapil Karangasem.

Wayan Adnyana bertekad untuk berjuang semaksimal mungkin dan optimis bisa lolos ke DPRD Provinsi Bali dari partai PSI. Optimisme yang disampaikan tersebut bukan tanpa alasan mengingat Wayan Adnyana memiliki relasi yang luas. Terlebih lagi dirinya adalah Ketua Umum Relawan Dukung Ganjar Pranowo Delapan (DGP8) serta memiliki yayasan dan organisasi-organisasi lainnya di Provinsi Bali. Jaringan-jaringan tersebut nantinya akan disinergikan untuk mendukung PSI.

Wayan Adnyana juga menekankan pentingnya melakukan pendekatan-pendekatan kepada masyarakat sehingga target PSI untuk membentuk satu fraksi di DPRD Provinsi Bali bisa tercapai.

“Dengan turun langsung ke masyarakat akan memudahkan kader-kader atau caleg-caleg menggali aspirasi masyarakat terkait apa yang harus diperjuangkan dan apa yang harus di berikan kepada masyarakat. Sehingga ketahanan masyarakat Bali dari sisi ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan bisa semakin kuat, khususnya untuk membangun Bali dan Indonesia pada umumnya,” pungkasnya.

Sosok Wayan Adnyana yang merupakan alumni ITB Jurusan Teknik Sipil angkatan 1984 serta satu almamater dengan Gubernur Bali Wayan Koster ini sebenarnya bukanlah orang baru di panggung politik Bali. Dia merupakan salah satu pendiri Partai Hanura di Bali. Lalu pada Pemilu 2014, Wayan Adnyana juga maju sebagai Caleg DPRD Bali dari Partai Hanura. Dia juga pernah maju sebagai Calon Anggota DPD RI Perwakilan Bali pada Pemilu 2019 lalu. (wid)