Buleleng, (Metrobali.com)

Hutan Landep, posisinya berada di ketinggian 1.500 hingga 1.700 meter di atas permukaan laut (mdpl). Hutan ini berada di wilayah adminsitrasi Desa Panji Anom, Kecamatan Sukasada dan wewidangan Desa Adat Panji.

Hutan Landep, memiliki sejarah penting bagi Buleleng. Tepat di puncak hutan ini, menjadi saksi sejarah, Raja Buleleng Ki Barak Panji Saksi semada kecil diangkat oleh raksasa Panji Landung untuk melihat masa depan wilayah kekuasaanya di masa menjadi raja kelak. Dari Buleleng hingga Blambangan.

Dengan fakta sejarah kejayaaan Buleleng, Hutan Landep memiliki nilai historis heroik bagi Gumi Den Bukit.

Hutan Landep juga memiliki fungsi menjaga suplai air bagi wilayah Buleleng bagian bawah seperti wilayah perkotaan.

Hanya saja, kondisi hutan tidak sedang baik-baik saja. Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Panji Anom menceritakan kondisi hutan Landep sudah mulai mengkhawatirkan.

Dalam perjalanan menuju puncak hutan bersama aksi “nandurin gumi” yang digagas kaum milenials Buleleng, menjadi saksi kisah heroik Ki Barak Panji Saksi dan sekaligus menyaksikan langsung kondisi hutan yang memprihatinkan.

Selama dua jam perjalanan menuju puncak, hanya menemukan sedikit pohon berukuran besar.

Ini menandakan bahwa banyak terjadi aksi penebangan pohom besar. Potensinya adalah tidak ada akar pohon besar memegang tanah yang akan menyebabkan bahaya longsor.

Jalan setapak menuju puncak rusak tergerus akibat gilasan roda sepeda motor trail. Iya, kami menemukan banyak terdapat jalur trekking off-road sepeda motor di tengah Hutan Landep (tampak seperti foto).

Aksi off-road sepeda motor menggunakan hutan sebagai jalur trekking telah merusak hutan. Tumbuhan habis tergilas roda.

Sebagai hutan yang memiliki nilai historis dan fungsi menjaga ekosistem lingkungan, LPHD Panji Anom akan menutup jalur trekking sepeda motor di dalam hutan.

Sebagai masyarakat Buleleng yang mendapatkan manfaat dari Hutan Landep, saya pun mengusulkan kepada Pemerintah Kabupaten Buleleng (Penjabat Bupati Buleleng Bpk Lihadnyana) dibantu Sekda Buleleng Bpk Gede Suyasa agar segera menutup jalur trekking off-road sepeda motor di Hutan Landep.

Banyak negara, semisal Italia yang menjadi tolok ukur off-road juga telah menutup dan melarang kegiatan off-road di jalur hutannya.

Selanjutnya, pemerintah mencarikan solusi alternatif lain jalur trekking offroad yang aman dan tidak merusak hutan.

Hoby, prestasi dan roda ekonomi dari aktivitas pencinta offroad tetap berjalan, dan hutan tetap lestari.

Bagaimana caranya, pemerintah segera turun andil memberikan fasilitas trekking yang memadai tanpa merusak hutan.