DPRD Bangli Gelar Interaktif Bersama Siswa SMPN 4 Kintamani
Bangli (Metrobali.com)-
Untuk memulihkan kejiwaan siswa asal Desa Songan, pasca terjadinya bentrok antara warga Desa Songan dan warga Banjar Kawan Bangli, Kamis (18/8) DPRD Kabupaten Bangli menggelar Interaktif bersama siswa SMPN 4 Kintamani dan tokoh masyarakat Desa Songan. Acara yang dipusatkan di Balai Desa Songan A, dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Bangli I Made Basma, anggota DPRD asal Desa Songan, Psykolog Prof. DR. Dr. LT. Suryani, SPKJ, tokoh masyarakat Desa Songan, Guru dan siswa SMPN 4 Kintamani.
Made Basma mengatakan, interaktif ini diselenggarakan atas permintaan guru-guru SMPN 4 Kintamani dan Masyarakat Desa Songan. Dimana pasca terjadinya bentrok antar warga Desa Songan dengan Banjar Kawan Bangli, anak-anak lulusan SMPN 4 Kintamani yang kebetulan siswanya kebanyakan berasal dari Desa Songan mereka merasa takut untuk melanjutkan pendidikan di Kota Bangli. Sehingga pada kesempatan ini kita sengaja mendatangkan psykiolog untuk memberikan motivasi dan pembinaan mental maupun spiritual kepada para siswa. Tanpa bermaksud untuk mengingat kembali kejadian yang sudah berlalu, karena kita yakini konflik yang terjadi tidak seorang pun yang mengharapkannya terjadi.
“Kita harapkan dengan pembinaan yang diberikan, setidaknya para siswa akan mendapatkan motivasi lebih untuk mengatasi ketertekanan jiwanya dan melupakan kejadian yang sudah lalu, ” ungkap Basma.
Sementara itu Prof. Suryani mengatakan, untuk mengatasi tekanan jiwa yang dihadapi para siswa yang paling kita tekankan adalah pengalaman adalah sebagai pelajaran yang sangat berharga. ”Apalagi kita melihat dari kedua belah pihak sangat menyesali insiden yang terjadi, dibuktikan dengan keinginan dari kedua belah pihak untuk membuat dan menandatangani MoU kesepakatan perdamaian. Namun kita juga menyampaikan kepada masyarakat dan para siswa bahwa penyelesaian konflik tidak hanya cukup dilakukan dengan penandatanganan kesepakatan damai namun harus dibarengi dengan keiklasan hati untuk memaafkan dan pelupakan peristiwa yang sudah berlalu, “ungkapnya.
Pada kesempatan itu Prof. Suryani juga memberikan teknik dasar tentang cara meditasi yang benar kepada siswa. Sehingga dengan belajar meditasi para siswa bisa belajar konsentrasi dan focus dalam menghadapi pelajaran disekolah. (MB-HB-SUT)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.