Ditarget, Layanan PAUD Tuntas 2013
Denpasar (Metrobali.com)-
Jumlah anak usia dini di Bali yang wajib mendapatkan layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mencapai 410.155 orang. Tapi, hingga kini baru terlayani 240.273 orang atau 58,72 persen. Dan, sisanya 169.882 orang atau 41,28 persen belum tersentuh layanan PAUD secara layak dan berkeadilan.
Nah, dalam rangka menyikapi hal itulah, Ketua Perhimpunan PAUD Bali Prof. Dr. Wayan Maba menegaskan akan menargetkan pelayanan PAUD dapat dituntaskan di tahun 2013 mendatang. Makanya, para pihak terkait di bidangnya dituntut saling bersinergi dalam mencapai target tersebut. “Sehingga di tahun 2013 mendatang seluruh anak usia dini di Bali dapat terlayani PAUD dengan baik sesuai prinsif keadilan,” harapnya.
Menurutnya, sebagai langkah awal kini pihaknya telah menyusun modul pembelajaran PAUD yang bersifat praktis. Agar para orangtua nantinya semakin efesien dalam memberikan program PAUD secara mandiri kepada anaknya. Modul pembelajaran PAUD ini nantinya akan disebarluaskan atau didistribusikan kepada lembaga pelaksana program satuan PAUD atau sejenisnya di setiap daerah, kabupaten/kota di Bali.
Hanya saja, katanya, yang menjadi persoalan saat ini adalah masih sulitnya mendapatkan tenaga ataupun guru yang optimal dalam menggerakkan program PAUD di tengah kehidupan masyarakat global kekinian. Makanya, peran serta aktif desa pekraman dalam mencapai target layanan PAUD tahun 2013 mendatang sangat dibutuhkan. Terutama dalam upaya mendata jumlah lembaga pelaksana program satuan PAUD dan sejenisnya dan kelengkapan administrasinya termasuk peserta didik dan para guru pendidiknya. “Jika semua pihak bergerak sinergi, target pelayanan PAUD tahun 2013 mendatang pasti dapat terealisasi dengan baik dan tepat waktu sesuai harapan,” tegasnya, optimistis. IJA-MB
1 Komentar
Mengapa sulit mencari guru Paud ? memang begitulah para pejabat dan pemangku kebijakan yang terhormat ,statemennya selalu bertolak belakang dengan realita di lapangan , Sebenarnya banyak sekali tenaga dan Guru Guru PAUD yang mempunyai Idealisme. terutama PAUO di desa desa ,yang bekerja tidak menerima penghasilan/nafkah yang layak, karena mereka bukan Pegawai Negeri Juga bukan Tenaga honor atau kontrak, mereka hanya tenaga pengabdian yang menerima upah sesuai kemampuan Lembaganya di desa , yang menerima upah berkisar 150,000s/d 300,000 ribuan,karana para peserta didik hanya mampu membayar 10,000 s/d 25,000 rb saja, Semestinya dari sinilah semestinya para pengambil kebijakan mulai berpikir dan berbuat jangan hanya menuntut hasil (output) saja tapi Input tidak pernah mendapat perhatian,karna kesejahtraan tenaga pendidik sangat mempengaruhi kwalitas input.