Denpasar (Metrobali.com)-Menjelang Hari Suci Galungan, Kuningan, dan Nyepi kebutuhan pokok dipastikan semakin meningkat. Untuk menghindari terjadinya kelangkaan dan kenaikan harga yang drastis, sejumlah pasar dan supermarket menjadi sasaran sidak Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar. Sidak ini dipimpin Kabid Kerja Sama dan Perlindungan Disperindag Kota Denpasar I Dewa Made Puspawan berserta staff dan UPT Metrologi Provinsi Bali I Nyoman Damai.

Kabid Kerja Sama dan Perlindungan Disperindag Kota Denpasar I Dewa Made Puspawan, ditemui di sela-sela sidak, Selasa (25/1), mengatakan sidak ini dilakukan secara rutin atau pada saat yang tidak ditentukan terutama menjelang hari Suci Galungan, Kuningan, dan Nyepi yang akan datang. Untuk sidak kali ini, petugas menyasar empat tempat yang terdiri atas Tiga Pasar Tradisional, yaitu Pasar Kreneng, Pasar Badung dan Pasar Sanglah. Sedangkan, satu pasar modern yang disasar kali ini adalah Supermarket Hardys Ramayana Sesetan. Dari empat tempat ini tidak ditemukan makanan yang kedaluwarsa.Tim juga melakukan pemeriksaan sembako yang di jual  dengan melihat tanggal kedaluwarsa dari produk tersebut dan memeriksa timbangan yang di pakai di pasar . ”Dengan sidak ini kami ingin memastikan barang yang dijual tidak kedaluwarsa, sehingga tidak merugikan konsumen,” katanya.

Lebih jauh, Puspawan mengatakan sidak kali ini bertujuan untuk mengecek stok sembako menjelang Hari Suci Galungan, Kuningan, Nyepi,  dan melindungi konsumen dari perbuatan pedagang yang melakukan kecurangan. Pihaknya mengimbau kepada pedagang untuk tidak memanfaatkan momen hari raya ini untuk mengeruk keuntungan yang berlipat dengan menjual barang yang kedaluwarsa ataupun timbangannya kurang dari takaran.

Setelah di lakukan sidak di Pasar Badung , Kreneng, Pasar Sanglah banyak yang di temukan timbangan yang belum di kir dan adanya kecurang pedagang buah dan pedagang daging, telah ditemukan beberapa barang bukti seperti magnet, logam, batu timbangan yang di modif, dan karet untuk modifikasi timbangan yang di pakai para pedagang untuk meraup keuntungan yang lebih besar. Melihat kasus seperti itu Dewa Puspawana memberikan peringatan keras kepada pedagang yang nakal. Bahkan batu timbangannya langsung disita. ”Ini sudah perbuatan yang sangat merugikan konsumen, saya juga menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati jika melakukan transaksi sehingga tidak menjadi korban kecuranangan pedagang,” katanya. (juana/humas)