Denpasar (Metrobali.com)-

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar melakukan inspeksi mendadak ke dua pasar tradisional terbesar di kota itu yakni Pasar Kreneng dan Pasar Badung untuk memantau harga kebutuhan pokok yang semakin melonjak menjelang Bulan Puasa.

“Kami ingin mengecek harga, mutu barang, termasuk pengawasan barang dagangan,” kata Kepala Bidang Kerja Sama dan Perlindungan Disperindag Kota Denpasar, Jarot Agung Iswayudi, Selasa (9/7).

Dalam sidak tersebut, tim menyasar sejumlah pedagang bahan pokok di Pasar Kreneng di antaranya daging, beras, minyak, dan bumbu-bumbuan.

Seperti diketahui menjelang Hari Raya Idul Fitri, sejumlah harga kebutuhan pokok merangkak naik, bahkan sejak dua minggu terakhir sejak pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Salah seorang pedagang ayam potong, Ketut Kondriyani mengatakan bahwa harga daging ayam potong per kilogram kini mencapai Rp34 ribu dari harga normal Rp28 ribu.

“Sejak empat hari lalu kenaikannya terjadi per hari yang mencapai Rp2 ribu hingga sekarang harganya menjadi Rp34 ribu,” ungkapnya.

Dua komoditi pokok yang mengalami lonjakan harga signifikan di antaranya bawang merah dan cabai yang naik sebesar Rp20 ribu.

Untuk harga cabai saat ini mencapai kisaran Rp50 ribu per kilogram dari harga semula mencapai Rp30 ribu.

Sedangkan harga bawang merah sejak dua minggu lalu naik menjadi Rp45 ribu per kilogram dari harga semula mencapai Rp25 ribu per kilogram.

“Kenaikannya sudah sejak dua minggu lalu sejak BBM naik dan sekarang mau Lebaran naik lagi,” ujar Kaji, salah seorang pedagang bumbu-bumbuan.

Untuk harga beras jenis “Putri” per kilogramnya dibandrol Rp10 ribu atau naik Rp1.000 dari harga semula berkisar Rp9 ribu. Sedangkan beras jenis C-4 per kilogram naik tipis sebesar Rp500 dari harga awal Rp8.500 menjadi Rp9 ribu.

Sementara itu harga minyak curah juga mengalami kenaikan sebesar Rp1.000 dari harga semula sebesar Rp10 ribu, kini menjadi Rp11 ribu.

Harga telur juga merangkak naik meski terhitung cukup tipis yakni dari harga semula Rp1.000 per butir kini menjadi Rp1.300 per butir yang terjadi sejak dua minggu lalu.

Meski terjadi kenaikan sejumlah bahan pokok, Jarot mengaku pihaknya tidak bisa berbuat banyak karena hal tersebut menjadi mekanisme pasar menjelang hari besar keagamaan.

Selain mengecek harga kebutuhan pokok, Disperindag Denpasar juga mengecek timbangan pedagang dan bahan tambahan makanan. INT-MB